Catatan Denny JA: Mengenang Momen tak Terduga Paus Fransiskus Memberkati Lukisan Saya
- Penulis : Arseto
- Senin, 28 April 2025 15:11 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Di Pinggir Jalan di Jakarta, mobil Paus Fransiskus berhenti, ia membuka kaca mobil, Ia memberkati lukisan saya.
Ada peristiwa yang tak pernah saya bayangkan akan terjadi.
Sebuah momen sederhana, spontan, namun menggetarkan sejarah kecil dalam perjalanan saya selaku kreator.
Baca Juga: Presiden AS Donald Trump dan Sejumlah Pemimpin Dunia Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Pada September 2024, Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia.
Di tengah hiruk-pikuk kota, di tepian jalan Jakarta, terjadilah sesuatu yang seolah-olah hanya mungkin dalam imajinasi.
Paus Fransiskus, dari dalam mobil kepausan melambatkan laju mobilnya. Lalu mobilnya berhenti. Perlahan, Paus sendiri membuka jendela kaca mobilnya.
Baca Juga: Menlu Sugiono: Jokowi Dipertimbangkan Jadi Utusan Khusus Indonesia ke Pemakaman Paus Fransiskus
Dari balik kerumunan, sebuah lukisan saya tentang dirinya diangkat oleh Pendeta Sylvana Apituley dan kawan-kawan.
Paus menoleh, tersenyum, lalu mengangkat tangan.
Dengan gerakan lambat yang penuh makna, ia memberkati lukisan itu.
Baca Juga: Keuskupan Agung Kupang Melaksanakan Misa Requiem Bagi Bapa Suci Paus Fransiskus
Paus pun menyentuh tangan pendeta Sylvana. Dalam tulisannya kemudian, pendeta mengekspresikan suka citanya: “Saya tak akan cuci tangan saya.”
Mata dunia menangkap momen itu. Media segera memberitakannya: “Paus Fransiskus Berkati Lukisan Denny JA di Pinggir Jalan”.
Saya terdiam lama membaca berita itu. Ada rasa syukur yang sulit diungkapkan.
Baca Juga: Umat Katolik Mulai Tiba di Basilika Santo Petrus untuk Pemakaman Paus Fransiskus
Antara ketidakpercayaan dan kedalaman rasa, saya tahu, ini bukan sekadar momen personal.
Ini adalah momen tentang cinta yang melampaui batasan.
Tak berhenti di sana. Beberapa saat kemudian, Paus Fransiskus kembali memberkati lukisan saya yang lain, kali ini di dalam keheningan Gereja Katedral Jakarta.
Baca Juga: Rangkaian Upacara Pemakaman Paus Fransiskus yang Makamnya Dibuat Sederhana
Di bawah bayang-bayang patung Maria, dengan lilin-lilin yang berdoa dalam diam,
Paus sekali lagi menyentuhkan berkat pada karya saya.
Media kembali mengabadikannya:
“Paus Fransiskus Berkati Dua Lukisan Denny JA.”
Untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus, ICRP (Indonesian Conference on Religion and Peace) dan Esoterika, menyelenggarakan Pameran Lukisan di Galeri Nasional.
Di ruang putih yang hening itu, terpajang karya-karya saya tentang Paus Fransiskus.
Tamu-tamu berdatangan. Ada Ibu Shinta Nuriyah Wahid, istri almarhum Gus Dur, yang datang dengan wajah bersinar dalam kursi rodanya. Ada para pemuka agama, duta besar, menteri. Ada masyarakat dari berbagai latar belakang — semua hadir tanpa sekat.
Mereka menatap lukisan-lukisan itu, seakan mencari dalam warna dan garis, sebuah gema dari keajaiban yang pernah terjadi di pinggir jalan Jakarta.
Momen-momen ini, saya abadikan ulang bersama asisten AI — dalam gambar, dalam cerita, dalam kenangan.
Bukan untuk membesarkan diri. Tetapi untuk berbagi getaran kecil itu: bahwa dalam dunia yang sering keras, masih ada ruang untuk mukjizat kecil.
Masih ada ruang untuk cinta yang melintasi batasan agama, bangsa, dan kekuasaan.
Karena pada akhirnya, senyum Paus Fransiskus kepada lukisan itu, adalah senyum dunia kepada kemanusiaan itu sendiri.***
Jakarta, 28 April 2025
-000-
Ratusan esai Denny JA soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, positive psychology, catatan perjalanan, review buku, film dan lagu, bisa dilihat di FaceBook Denny JA’s World