DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden AS Donald Trump dan Sejumlah Pemimpin Dunia Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

image
Petugas menata bunga di dekat foto Paus Fransiskus di Gereja Katolik St. Maria Assumpta Gamping, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa, 22 April 2025. Sebagian umat Katolik di Yogyakarta berdatangan ke gereja untuk mendoakan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus yang wafat pada Senin, 21 April 2025 pada usia 88 tahun. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para pemimpin dari sejumlah negara akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025, sebut media Italia dalam pemberitaannya, Selasa, 22 April 2025.

Menurut media penyiaran publik RAI, selain Trump, para pemimpin dunia yang juga akan hadir di pemakaman Paus Fransiskus adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron; Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen; Presiden dan kanselir Jerman, Frank Walter Steinmeier dan Olaf Scholz; Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Argentina Javier Gerardo Milei, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.

Media Italia, mengutip sumber-sumber Vatikan, mengumumkan bahwa jenazah Paus Fransiskus diperkirakan akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Rabu agar umat Katolik dapat memberikan penghormatan terakhirnya.

Baca Juga: Pemerintahan Trump Disebut Pertimbangkan Blokir Perusahaan AI China DeepSeek

Sementara itu, Konklaf yang akan memilih Paus baru diharapkan akan berlangsung antara 6 dan 10 Mei, tetapi dapat terjadi lebih awal jika semua kardinal hadir di Roma, sebut media setempat.

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936, dari orangtua imigran Italia.

Ia belajar di Argentina dan kemudian di Jerman sebelum ditahbiskan sebagai pendeta Jesuit pada 1969.

Baca Juga: Buku "The Art of the Deal" Uraikan Strategi Negosiasi dan Filosofi Bisnis Donald Trump

Selama lebih dari satu dekade dalam masa kepausannya, Paus Fransiskus tetap menjadi sosok yang dikagumi dan kontroversial.

Ia berusaha mereformasi birokrasi Vatikan, mengatasi korupsi, dan mengatasi beberapa tantangan gereja yang paling mendesak.

Paus dirawat di rumah sakit di Roma pada Februari karena bronkitis, yang berkembang menjadi pneumonia bilateral. Ia dipulangkan setelah 38 hari untuk melanjutkan pemulihannya di kediamannya di Vatikan.

Baca Juga: Pascatarif, Apakah Trump Versus Powell Akan Jadi Guncangan Global Berikutnya?

Paus Fransiskus meninggal pada Senin di usia 88 tahun.***

Berita Terkait