Catatan Denny JA: 100 Tahun Ahmadiyah, Bendera Merah Putih di Tempat Pengungsian
- Penulis : Arseto
- Selasa, 15 April 2025 06:46 WIB

Bahwa suatu hari nanti, negeri ini akan cukup dewasa untuk memeluk anak-anaknya tanpa syarat.
Seratus tahun Ahmadiyah di Indonesia adalah kisah tentang cinta yang tak bersyarat. Tentang komunitas kecil yang terusir, namun tetap menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh harap.
Tentang mereka yang dibakar rumahnya, tapi tak membakar balik. Tentang nasionalisme yang belum tuntas dan demokrasi yang belum matang.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Janji Kampanye Donald Trump yang Menyulitkan Pemerintahan Baru
Namun di tengah semua luka itu, mereka memilih untuk tetap memeluk negeri ini. Tetap membentangkan bendera merah putih di tanah pengungsian.
Karena cinta mereka bukan cinta yang minta dibalas—tapi cinta yang tetap menyala, bahkan di tengah api diskriminasi.***
Jakarta 15 April 2025
Baca Juga: Catatan Denny JA: Indonesia Perlu Belajar Dari United Emirat Arab, Dari Gurun Pasir ke Pusat Dunia
CATATAN
(1) Love for All, Hatred for None menjadi semboyan resmi Ahmadiyah sejak tahun 1980
https://trueislam.co.uk/articles/what-does-love-for-all-hatred-for-none-mean/?utm_source=chatgpt.com
-000-