DECEMBER 9, 2022
Kolom

Salah Paham tentang Etnis Madura

image
Ilustrasi etnis Madura (Foto: Khatulistiwa Hits)

Oleh Gaffar Karim

ORBITINDONESIA.COM - Cak Nun pernah mengatakan bahwa salah satu etnis yang ia kagumi di negeri ini adalah Madura. Kenapa? Karena orang Madura sanggup menertawakan diri sendiri.

Benarkah apa yang dikatakan Cak Nun? 

Baca Juga: Asyik, Akhirnya Akan Ada Rute Penerbangan Jember Menuju Sumenep, Catat Tanggal hingga Harga Tiketnya

Dia benar tapi cuma sebagian. Kalau esai mahasiswa, saya akan beri nilai B+. Ada metodologi dan data yang perlu dirapikan kalau sinyalemen itu mau dapat A.

Mari kita bahas: Memang benar, orang Madura tidak menertawakan etnis lain. Sebagai etnis minoritas, orang Madura terlatih menertawakan kemaduraan. 

Bandingkan dengan etnis mayoritas seperti Jawa (yang Cak Nun adalah bagian darinya). Mereka terlatih untuk membuat lelucon tentang etnis-etnis lain, bahkan dengan cara yang sangat etnosentris. Semakin etnosentrik, semakin lucu. Dalam etnisentrisme terkandung fallacy yang memang potensial menghadirkan kelucuan. 

Baca Juga: Maskapai Susi Air Mulai Lalui Rute Jember Sumenep

Tapi betulkah orang Madura terlatih untuk menertawakan dirinya sendiri?

Itu tidak akurat. Yang lebih akurat adalah: orang Madura terlatih untuk menertawakan BAGIAN LAIN dari etnis Madura.

Bingung? Kalau sampeyan orang luar Madura, mungkin akan bingung. Kenapa? Karena orang luar Madura cenderung mengira hanya ada SATU macam orang Madura. Orang luar mengira bahwa Madura itu tunggal. 

Baca Juga: Meriahkan Bulan Bung Karno, Ratusan Orang Ikuti Lomba Baca Puisi Karya Si Bung di Sumenep Jawa Timur

Di situlah letak masalahnya. Kami orang Madura tahu persis bahwa etnis Jawa itu punya banyak ragam: ada kultur arek, ada kultur ngapak, ada kultur Mataraman yang dominan. Tapi bagi kebanyakan orang Jawa, hanya ada satu jenis orang Madura. Pemahaman itu pun dibangun di atas image palsu yang dibentuk oleh Kadir Srimulat dan Mbok Bariah (orang Madura apa bukan tuh, mereka?)

Halaman:

Berita Terkait