DECEMBER 9, 2022
Kolom

Dari Deflasi Menuju Resesi: Indonesia di Persimpangan Ekonomi

image
Ilustrasi aktivitas ekonomi Indonesia (Foto: Kemenko Ekonomi)

Merosotnya Penerimaan Pajak: Penurunan aktivitas bisnis otomatis menurunkan penerimaan pajak, yang berakibat pada defisit anggaran yang semakin melebar.
Guncangan pada Sektor UMKM: Sebanyak 15 persen UMKM dilaporkan gulung tikar dalam tiga bulan terakhir karena penurunan permintaan yang tajam.

Danantara: Solusi yang Diragukan 

Sebagai upaya menstabilkan ekonomi, pemerintah meluncurkan Danantara, sebuah lembaga pengelola dana kekayaan negara yang diharapkan bisa berfungsi layaknya Temasek di Singapura. Namun, optimisme ini tidak sepenuhnya beralasan. Berikut beberapa permasalahan terkait pembentukan Danantara

Baca Juga: Akibat Tingginya Harga Pangan dan Tingkat Inflasi, Protes Merebak di Kota-kota Nigeria

Sumber Dana yang Berisiko 
Danantara didanai dari aset BUMN strategis seperti PT Pertamina, PT PLN,  dan PT Telkom. Menggunakan dana BUMN untuk membiayai investasi berisiko menimbulkan masalah baru jika pengelolaannya tidak transparan dan akuntabel.

Program ini mengingatkan pada kasus 1MDB yang mengguncang Malaysia pada tahun 2015. Skema serupa yang awalnya dimaksudkan untuk menarik investor global justru berujung pada skandal korupsi besar-besaran yang merugikan negara hingga miliaran dolar. Jika Danantara tidak dikawal secara ketat, Indonesia bisa menghadapi ancaman yang sama.

Risiko Korupsi di Tengah Penegakan Hukum yang Lemah 
Indonesia saat ini belum menunjukkan langkah serius dalam pemberantasan korupsi, terutama di sektor pemerintahan dan BUMN. Tanpa pengawasan yang ketat, Dana Danantara berpotensi menjadi celah baru bagi praktik korupsi yang merugikan negara. 

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian: Papua Barat Daya, Provinsi Dengan Inflasi Terendah di Indonesia

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia ditahun 2024 mengalami peningkatan, menjadi 37/100, dari skor sebelumnya 34/100 ditahun 2023, naik 3 point. Meskipun ada peningkatan dari tahun sebelumnya, Indonesia masih berada dalam kategori: Negara dengan tingkat korupsi yang tinggi.

Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Mimpi yang Tidak Realistis 
Target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah dianggap tidak realistis. Para ekonom dari Universitas Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 hanya akan berkisar 3-4%. Dengan kondisi daya beli yang menurun, penurunan investasi, dan gejolak pasar global, target  tersebut dinilai jauh dari kenyataan.

Langkah Strategis yang Diperlukan 
Untuk menghindari resesi yang lebih parah, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan Danantara. Langkah-langkah berikut ini perlu segera dilakukan:
Reformasi Kebijakan Fiskal: Pemerintah harus memperluas insentif pajak bagi dunia usaha, terutama sektor UMKM yang paling terdampak.

Baca Juga: Untuk Tekan Inflasi di Kota Makassar, Bank Indonesia dan Pemprov Sulawesi Selatan Gencarkan Gerakan Tanam Cabai

Stimulus Ekonomi yang Tepat Sasaran: Fokuskan bantuan langsung tunai dan program padat karya untuk meningkatkan  daya beli masyarakat.

Halaman:

Berita Terkait