Mendagri Tito Karnavian: Papua Barat Daya, Provinsi Dengan Inflasi Terendah di Indonesia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 06 Maret 2024 07:57 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian mengapresiasi keberhasilan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad atas pencapaian penurunan inflasi pada Februari 2024 sebesar 1,81 persen (yoy) sekaligus menjadi provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia.
"Hal ini disampaikan Mendagri saat memandu jalannya Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa – Idul Fitri Tahun 2024 di Jakarta pada 4 Maret 2024," kata Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad dalam keterangan yang diterima di Sorong, Selasa, 5 Maret 2024.
Ia menjelaskan, apresiasi yang diberikan Mendagri ini diharapkan semakin memotivasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua Barat Daya dalam menjalankan tugas mengendalikan inflasi pangan bergejolak di level regional.
Baca Juga: Waspada, Ekonom Sebut Kenaikan Harga BBM Membuat Inflasi Dalam Negeri Meroket Hingga 7 Persen
"TPID Provinsi Papua Barat Daya harus terus berupaya semaksimal mungkin melaksanakan langkah-langkah konkret untuk terus bekerja mengendalikan inflasi," jelas Muhammad Musa'ad.
Dia menyebutkan pada acara rapat koordinasi HBKN Puasa – Idul Fitri 2024 itu membahas langkah-langkah yang
harus dilakukan Pemerintah Daerah di wilayahnya masing-masing.
Sembilan langkah itu terdiri atas pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, rapat teknis TPID, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, pencanangan gerakan menanam, dan melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait.
Baca Juga: Dihantam Inflasi Gila gilaan, Ekonomi Eropa Kolaps, Menjadi Miskin, Tidak Sombong Lagi
Kemudian, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran distribusi, merealisasikan BTT untuk dukungan pengendalian inflasi dan memberikan bantuan transportasi dari APBD.
"Langkah ini menjadi perhatian pemerintah daerah ke depan supaya inflasi itu tetap bisa dikendalikan," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK Februari 2024 tercatat rendah sebesar -0,11 persen atau deflasi, sehingga secara tahunan menjadi 1,81 persen (yoy).
Baca Juga: Penerapan Zero ODOL Picu Kenaikan Inflasi Tahun 2023 Ini
Menurut dia, inflasi yang terjaga merupakan hasil dari eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat Daya dan Perwakilan Bank Indonesia setempat dalam TPID.
Ini dilakukan melalui implementasi peta jalan pengendalian inflasi daerah Provinsi Papua Barat Daya, yakni penerapan strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
TPID Provinsi Papua Barat Daya dalam strategi tersebut melaksanakan aksi atau upaya konkret dengan gerakan menanam sebagai upaya ketersediaan pasokan.
Baca Juga: Kabar Baik Ekonomi RI: Defisit APBN Berkurang, Inflasi Rendah
"Kemudian diikuti dengan sidak pasar dan operasi pasar murah untuk menghadirkan keterjangkauan harga bagi masyarakat," ujarnya.
Selain itu, upaya konkret lain dari provinsi ke-38 itu adalah melakukan publikasi harga dan ketersediaan barang pokok melalui website Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya guna membangun komunikasi efektif.
"Kita juga lakukan yang namanya penguatan koordinasi melalui High level meeting dan rapat tim teknis TPID untuk menganalisis potensi fluktuasi harga pangan di daerah terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional," bebernya.
Baca Juga: Kemendag Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil dan Inflasi Terkendali
Ke depan, kata dia, TPID Provinsi Papua Barat Daya akan tetap berupaya menjaga stabilisasi harga pangan bergejolak atau volatile food terutama saat menjelang menghadapi momentum HBKN Puasa-Lebaran 2024 pada Maret dan April nanti. ***