Akibat Tingginya Harga Pangan dan Tingkat Inflasi, Protes Merebak di Kota-kota Nigeria
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 28 Februari 2024 15:03 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ribuan pekerja, pedagang, aktivis hak asasi manusia, dan pelajar berunjuk rasa memprotes tingginya harga pangan, obat-obatan, gas untuk memasak, dan komoditas penting di jalanan kota-kota besar di Nigeria, Selasa, 27 Februari 2024.
Serikat Pekerja Nigeria mengumumkan protes nasional selama dua hari mulai 27 Februari, dengan menuntut agar pemerintah meringankan tekanan ekonomi yang dipicu oleh penghapusan subsidi bahan bakar.
Presiden Kongres Buruh Nigeria Joe Ajaero mengatakan, pemerintah berupaya mencegah protes nasional, tetapi serikat pekerja tetap bertahan dalam melancarkan aksi mereka.
Baca Juga: Pesepakbola Naturalisasi Asal Nigeria Egwuatu Godstime Ouseloka Jadi Tersangka Penganiayaan
Kepada wartawan di lokasi protes di ibu kota Abuja, Ajaero mengatakan, pemerintah tidak menunjukkan komitmen untuk meringankan kesulitan ekonomi yang dihadapi warga.
Di Lagos, pusat komersial Nigeria dan kota terbesar di Afrika, protes diadakan di ruang terbuka setelah polisi menutup Kantor Tenaga Kerja dan juga kantor di Abuja.
Puluhan polisi antikerusuhan juga mencegah pengunjuk rasa berbaris di sejumlah jalanan di timur laut Negara Bagian Borno.
Baca Juga: Sedikitnya 76 Tewas Dalam Serangan Pria Bersenjata di Nigeria
“Komisaris polisi mengatakan, mereka memiliki mandat untuk menutup sekretariat kami,” kata Ketua serikat pekerja di BornoYusuf Inuwa kepada Anadolu.
Salah satu pengunjuk rasa dan ketua Asosiasi Staf Senior Universitas Nigeria di timur laut Borno, Kyari Dunoma, menyesalkan buruknya perekonomian dan inflasi.
Harga pangan, transportasi, obat-obatan, gas untuk memasak, dan komoditas lainnya meroket sejak Juni tahun lalu, setelah Presiden Bola Tinubu mengumumkan penghapusan subsidi minyak.
Baca Juga: Imigrasi Jakarta Utara Periksa 2 WNA Asal Nigeria, Qriz Pratama: Mendata Orang Asing
Inflasi di negara tersebut meningkat menjadi sekitar 30 persen pada bulan Januari 2024, tertinggi dalam 25 tahun, menurut laporan bulanan Biro Statistik Nasional Nigeria. ***