DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ribuan Orang Berdemo di Kota Davao, Tuntut Pembebasan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte

image
Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Sekitar 20.000 orang berunjuk rasa di Kota Davao, Filipina, Minggu, 16 Maret 2025, untuk menuntut pembebasan dan pemulangan mantan presiden Rodrigo Duterte.

Rodrigo Duterte diadili di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang melawan narkoba.

Para pendukung Rodrigo Duterte mengubah perayaan ulang tahun ke-88 berdirinya kota kelahiran Duterte, Davao, dengan unjuk kekuatan dan teriakan yel-yel untuk pemulangan Duterte.

Baca Juga: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditahan Atas Surat Perintah ICC Karena Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Protes tersebut juga disertai doa bersama di Rizal Park, dekat balai kota.

Pada Rabu, 12 Maret 2025, Duterte dibawa ke Den Haag untuk diadili. Ia ditangkap di Bandara Internasional Manila saat tiba dari Hong Kong.

Ia dituduh bertanggung jawab atas ribuan pembunuhan di luar hukum selama perang berdarahnya melawan narkoba.

Baca Juga: China Pantau Perkembangan Penangkapan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte

Duterte muncul di hadapan Ruang Praperadilan Satu ICC pada Jumat, 14 Maret 2025, melalui tautan video untuk sidang awal atas dakwaan yang dihadapinya.

Sidang yang dipimpin oleh Hakim Julia Antoanella Motoc tersebut merupakan langkah prosedural untuk mengonfirmasi identitas Duterte, memberitahukan hak-haknya, mengajukan dakwaan secara resmi, dan menetapkan tanggal untuk sidang konfirmasi dakwaan.

Duterte, melalui putrinya, Wakil Presiden Sara Duterte, meyakinkan para pendukungnya bahwa semuanya akan berakhir baik-baik saja.

Baca Juga: Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte Diterbangkan ke Den Haag Usai Ditangkap

Berbicara di hadapan warga Filipina yang berkumpul di luar gedung ICC untuk mendukung ayahnya, Sara mengatakan bahwa ia dapat mengunjungi ayahnya di fasilitas penahanannya beberapa jam sebelum ia pertama kali muncul di hadapan para hakim ICC.

Halaman:

Berita Terkait