DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Tanggapi Ancaman Pembunuhan oleh Wapresnya Sara Duterte

image
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (Foto; ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr., Senin, 25 November 2024, memecah kebisuannya dan menanggapi "ancaman pembunuhan" dari Wakil Presiden Filipina Sara Duterte.

Marcos menyatakan bahwa masalah tersebut menjadi tidak proporsional karena penolakan Duterte untuk menjawab pertanyaan yang sah tentang dugaan penyalahgunaan dana oleh kantor wakil presiden.

Dalam sebuah pesan video, Marcos menyatakan bahwa masalah tersebut tidak akan berkembang menjadi drama seperti ini, jika saja Duterte menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para anggota parlemen tersebut.

Baca Juga: Bangkitnya Klan Marcos di Filipina, Pelajaran untuk Indonesia

"Kebenaran tidak boleh diungkapkan secara sembrono," katanya, mengacu pada perang narkoba yang kontroversial yang dilakukan oleh mantan presiden dan ayah wakil presiden, Rodrido Duterte.

"Pembicaraan ini akan berakhir jika saja sumpah untuk mengatakan kebenaran sebagai pelayan publik dipenuhi, dan tidak dihalangi. Alih-alih memberikan jawaban langsung, malah dialihkan ke omongan murahan," tambah Marcos.

Marcos juga mengatakan bahwa umpatan dan ancaman secara jelas terhadap nyawa yang dilakukan oleh Duterte mengkhawatirkan.

Baca Juga: China Respons Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr yang Tolak Gunakan Meriam Air di Kapal Penjaga Pantai

Dia mengatakan pernyataan tersebut tidak memiliki tempat di negara demokrasi seperti Filipina dan dia tidak akan menerima begitu saja.

"Jika merencanakan pembunuhan Presiden semudah itu, bagaimana dengan warga negara biasa kita?" kata Marcos.

"Upaya kriminal seperti itu tidak boleh diabaikan. Saya akan melawannya. Sebagai negara demokrasi, kita perlu menegakkan supremasi hukum," tambahnya.

Baca Juga: China Tuding Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Membesar-besarkan Situasi di Laut China Selatan

Pernyataan itu menandai pertama kalinya Presiden menanggapi kritik yang disampaikan Duterte ke publik.

Presiden menanggapi pernyataan daring kontroversial Duterte selama akhir pekan, di mana dia mengancam akan membunuh Duterte, Ibu Neara Liza Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika rencana yang diduga ditujukan kepada berhasil.

Duterte mengeluarkan ancaman tersebut saat dia berada di DPR bersama kepala stafnya, pengacara Zuleika Lopez, yang ditahan karena tidak menanggapi pertanyaan mengenai penyalahgunaan dana di kantor Wakil Presiden selama penyelidikan legislatif.

Baca Juga: Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Kritik Tindakan Pesawat Tempur China Ilegal dan Ceroboh di Laut China Selatan

Menurut Presiden, semua pejabat pemerintah diamanatkan untuk melindungi Konstitusi dan tunduk pada transparansi dan akuntabilitas.

"Jadi tidak benar untuk menghalangi pejabat terpilih rakyat untuk mencari kebenaran," katanya.

Marcos berharap agar peristiwa tersebut berakhir dengan cara yang damai dan dengan kebenaran. Meskipun dia fokus pada pemerintahan, Marcos mengatakan penegakan hukum tidak boleh dikompromikan.

Baca Juga: PM Anwar Ibrahim, Presiden Ferdinand Marcos Jr Tiba di Jakarta Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran

"Hukum harus berlaku dalam situasi apa pun, tidak peduli siapa yang terkena dampaknya. Itu sebabnya saya tidak akan membiarkan orang lain berhasil menyeret seluruh negara ke dalam lumpur politik," katanya.

"Mari kita hormati prosesnya. Mari kita patuhi hukum. Mari kita ingat amanat yang dipercayakan kepada kita oleh jutaan orang Filipina," tambahnya.

Pernyataan Duterte memicu kecaman besar-besaran dan mendorong lembaga penegak hukum untuk menyelidiki dan bergerak untuk memastikan keselamatan Presiden.***

Berita Terkait