DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Tuhan, Bisakah Kutemukan Dalam Rumus Matematika?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Maka Tuhan harus ada,
karena harus ada yang Maha Adil.

Namun sesuatu tetap terasa hampa.
Angka-angka itu sempurna,
tapi tak bernyawa.
Ia cermin tanpa bayangan,
seperti simfoni yang kehilangan nada terakhirnya.

Di antara angka yang tak berujung,
dan persamaan yang saling bertaut,
ia bertanya: apakah Tuhan hanya gema?
Hanya refleksi kesadaran, terpantul di kaca logika?

-000-

Suatu sore yang letih,
ia meninggalkan aula,
melangkah ke taman tua.

Di tepi Sungai Charles yang mengalir tenang,
perahu dayung melintas dalam ritme sunyi,
angin membawa aroma dedaunan basah,
mengusap air yang berkilau dalam cahaya senja.

Di dahan oak yang berusia seabad,
seekor burung kecil berkicau,
melodi sederhana, tanpa bukti, tanpa teori.

Ia duduk,
melepas kacamatanya,
merasakan kelembutan dunia,
tanpa angka, tanpa logika, tanpa sistem yang tertutup.

Dan saat itulah,
di antara napas dan detak jantungnya,
ia merasakan sesuatu.

Bukan kesimpulan, bukan hipotesis,
bukan jawaban yang bisa dituliskan di papan hitam.
Tapi kehadiran yang tak meminta bukti.

Halaman:

Berita Terkait