DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Melawan Ombak atau Mati?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dan rumah-rumah yang dulu berbicara kini hanya puing bisu tak bernyawa.

Di pasar-pasar yang sunyi, mata-mata tak lagi menawar hari esok.

Ketakutan adalah udara yang dihirup.
Harapan terkubur di bawah sepatu tentara.

Lebih baik menjadi arang di tengah lautan yang mengamuk.
Daripada menjadi abu di tanah yang lupa akan namamu.

-000-

Nguyen menggenggam tangan Linh, membimbing Mai yang kecil.  
Tangan mungilnya dingin, seperti udara yang kehilangan rumah.  

Di dermaga remang, perahu kayu nyaris tenggelam.  
Orang-orang berdesakan, mengemas hidup dalam kantung kecil.  

Garam laut dan keringat bercampur di udara.  
Tapi di kejauhan, tembakan menghantam keheningan.  

Pilihan telah diambil: berlayar atau mati di tanah sendiri.  

Lautan bukan ibu, bukan teman, hanya sunyi tak bertepi.  

Halaman:

Berita Terkait