Buku I Ngurah Suryawan Mengulas Dinamika Masyarakat Adat dan Kebudayaan di Bali Hingga Papua
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 23 Februari 2025 12:00 WIB

I Ngurah Suryawan. Jalan ke Tanah Leluhur (Refleksi dari Bali menuju Papua). Penerbit: Basabasi, Tebal: 344 hlm.
Buku Jalan ke Tanah Leluhur karya I Ngurah Suryawan adalah sebuah refleksi mendalam tentang dinamika masyarakat adat dan kebudayaan di Bali hingga Papua.
Melalui riset etnografi dan observasi langsung, I Ngurah Suryawan menggambarkan bagaimana komunitas adat berjuang mempertahankan identitas, kedaulatan, dan sumber kehidupan mereka di tengah arus perubahan sosial, politik, dan ekonomi.
Baca Juga: Buku "Mata Air Filsafat" Karya Ibnu Sina Menjelaskan Logika, Fisika dan Metafisika
Di Bali, penulis mengulas perjuangan masyarakat adat Dalem Tamblingan dalam mempertahankan hak atas Alas Merta Jati, serta bagaimana kebijakan budaya dan desa adat berkembang, terutama di masa pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, ia juga mengkritisi dinamika kebudayaan Bali yang kerap terjebak dalam proyek-proyek besar tanpa memperhatikan esensi budaya itu sendiri.
Dari Bali, perjalanan intelektual ini berlanjut ke Papua, di mana penulis menelaah sejarah politik, gerakan masyarakat adat, serta tantangan pembangunan dan pemekaran wilayah.
Ia mengupas bagaimana FORERI (Forum Rekonsiliasi Rakyat Irian Jaya) menjadi bagian dari sejarah politik Papua, serta bagaimana komunitas adat di Kaimana dan Jayapura menghadapi tantangan investasi dan perubahan sosial.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyambut Peluncuran Buku Puisi Esai Negara Dalam Gerimis Puisi Karya Isti Nugroho
Dengan pendekatan yang tajam dan penuh empati, buku ini menawarkan perspektif baru dalam memahami hubungan antara masyarakat adat, negara, dan kebijakan pembangunan. Sebuah bacaan wajib bagi siapa saja yang tertarik dengan antropologi, politik identitas, dan perjuangan hak-hak adat di Indonesia.
Ngurah Suryawan adalah seorang antropolog, peneliti, penulis, dan dosen yang aktif mengajar di Jurusan Antropologi, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, Papua Barat, serta di Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Warmadewa, Bali. Ia juga merupakan peneliti di PACE (Papua Center), FISIP Universitas Indonesia.
Ngurah Suryawan menyelesaikan pendidikan Doktor Antropologi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dengan memperoleh beasiswa penulisan disertasi dari Asia Research Institute (ARI), National University of Singapore (NUS) pada tahun 2013, serta beasiswa NUFFIC-NESO di Faculty of Humanities, Universiteit Leiden, Belanda, pada tahun 2014.
Baca Juga: Pelajar SMAN 1 Toboali, Bangka Selatan Luncurkan Buku Antologi Cerpen "Berani Bermimpi"
Pada tahun 2016–2017, ia menjalankan program penelitian pascadoktoral tentang ekologi budaya orang Marori dan Kanum di Merauke, Papua, dalam skema ELDP (Endangered Languages Documentation Programme), bekerja sama dengan Australian National University (ANU).