DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Menbud Fadli Zon Akui Libatkan 100 Sejarawan Dalam Perbarui Buku Sejarah Indonesia

image
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat bertemu awak media di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025. ANTARA/ (Sinta Ambar)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, pihaknya melibatkan kurang lebih 100 sejarawan dalam merevisi buku sejarah di Indonesia.

"Ya kita melibatkan hampir 100 lebih sejarawan. Dipimpin oleh Prof. Dr. Susanto Zuhdy sejarawan senior dari Universitas Indonesia," ujar Fadli Zon di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

Fadli Zon menambahkan bahwa, dalam buku sejarah Indonesia versi terbaru akan memuat sejumlah revisi, penambahan, dan pelurusan berdasarkan kajian akademik para ahli.

Baca Juga: Fadli Zon: Pemerintah Bangun Kolaborasi untuk Perluas Jaringan Distribusi Film Indonesia di Luar Negeri

Buku ini akan dibagi dalam beberapa jilid dengan editor yang berbeda pada tiap jilid. "Yang era prasejarah sampai era misalnya perjuangan kemerdekaan dan sampai sekarang," tambahnya.

Dengan demikian maka pembaruan informasi mengenai buku sejarah tidak ditulis dari nol melainkan dimulai dari informasi yang telah ada di dalam buku sejarah termasuk di dalamnya peristiwa politik dan lainnya.

Adapun buku sejarah dengan versi yang diperbarui ditargetkan bakal rampung pada Agustus 2025 tepatnya pada HUT Kemerdekaan RI.

Baca Juga: Fadli Zon: Kementerian Kebudayaan Siap Jalin Kerja Sama Budaya dengan Palestina

Penyusunan dilakukan dengan pendekatan ilmiah, merujuk pada sumber-sumber yang telah ada dan diperkuat dengan temuan-temuan terbaru.

Menurut Fadli, proses pembaruan meliputi tiga aspek utama: revisi atas narasi yang sudah ada, penambahan materi sejarah baru, serta pelurusan bagian-bagian yang memerlukan klarifikasi berdasarkan hasil kajian.

Untuk pendanaan sendiri, Fadli mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk melakukan kajian dan penulisan, namun dirinya mengaku tidak ingat jumlahnya.

Baca Juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ingin Pugar Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Cianjur

"Untuk sementara ini (anggaran) penulisannya. Nanti penerbitannya bisa pakai skema public-private partnership," tuturnya, 28 April 2025.

Halaman:

Berita Terkait