DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Densus 88/AT Polri Ajak Eks Napi Terorisme Kalimantan Selatan Jadi Duta Deradikalisasi

image
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror (AT) Polri usai melaksanakan sosialisasi pencegahan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis, 20 Februari 2025. (ANTARA/HO-Pemprov Kalsel)

ORBITINDONESIA.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror (AT) Polri mengajak eks narapidana terorisme (napiter), yang pernah terlibat dalam penyerangan Polsek Daha Polres Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (TA), menjadi Duta Deradikalisasi.

"Kami ajak eks napiter TA memberikan pemahaman terkait tanda-tanda orang yang terpapar paham radikal,” kata Kepala Tim Pencegahan Satgaswil Kalimantan Selatan Densus 88 AT Polri, Ipda Alam setelah sosialisasi pencegahan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kamis, 20 Februari 2025.

Ia menjelaskan, eks napi terorisme tersebut kini juga telah dilibatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di Kabupaten Banjar terkait bahaya dan dampak buruk paham radikal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Pria Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Cikampek Karawang Tertutup tentang Identitas

“Kami tanamkan nilai-nilai kebangsaan untuk mendorong masyarakat memiliki semangat nasionalisme, toleransi, dan menerima keberagaman,” ujarnya.

Alam menjelaskan individu yang terpapar paham radikal biasanya menunjukkan perubahan perilaku drastis, mulai tertutup, agresif, dan terpengaruh propaganda dari kelompok tertentu melalui media sosial.

Bahkan, kata dia, orang yang terpapar cenderung menjauh dari lingkungan, lebih suka berinteraksi dengan kelompok tertutup yang memiliki pandangan ekstrem.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Apresiasi Upaya BNPT dan Densus 88 Rangkul eks Jamaah Islamiyah di Solo

Alam mengatakan kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah, tokoh agama, Kepala Desa Apuai, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Banua Riam, lembaga terkait, serta masyarakat setempat.

Sementara itu, Kepala Desa Apuai M Rofiq mengapresiasi peran eks napiter memberikan wawasan kepada masyarakat agar tidak terlibat terhadap paham radikalisme.

“Situasi di desa saya hingga saat ini masih aman, tidak ada tanda-tanda paham radikal seperti ciri-ciri yang disampaikan oleh Densus 88 AT,” ujar Rofiq.***

Berita Terkait