Eropa Peringatkan Tak Akan Ada Perjanjian Damai di Ukraina Tanpa Upaya yang Dipimpin Eropa
- Penulis : M. Ulil Albab
- Minggu, 16 Februari 2025 13:20 WIB

"Di Polandia, kami tidak meragukan bahwa ancaman terhadap Eropa, terhadap demokrasi liberal, terhadap kesopanan, berasal dari Rusia di bawah Putin," tambahnya.
Dia mengatakan pemerintahnya telah meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 4,7 persen dari PDB karena urgensi situasi.
Cepat atau lambat, Eropa akan terlibat di Ukraina
Sikorski juga memperingatkan bahwa Eropa kini membayar harga atas kelalaiannya selama bertahun-tahun dalam pengeluaran pertahanan.
"Cepat atau lambat, kita harus terlibat (di Ukraina). Ini adalah krisis yang terjadi karena Eropa terlalu lama menikmati 'dividen perdamaian' tanpa kesiapan yang memadai, katanya.
Dia juga menunjukkan kesalahan masa lalu, menekankan perlunya menghindari janji-janji kosong.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Semangati Roman Oleksiv, Bocah 9 Tahun Penyintas Korban Perang Ukraina
"Ukraina sudah memiliki jaminan keamanan yang terbukti tidak berarti," kata Sikorski, memperingatkan terhadap komitmen keamanan yang tidak efektif.
"Tidak ada yang lebih berbahaya dalam hubungan internasional selain jaminan kosong," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menegaskan kembali komitmen pemerintahnya terhadap Ukraina, menekankan dampak keamanan yang lebih luas bagi Eropa. "Putin tidak akan mundur. Ini adalah pertanyaan eksistensial bagi Eropa," katanya.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Siap Bertemu Putin untuk Akhiri Perang Ukraina - Rusia
Menekankan pentingnya stabilitas jangka panjang, Lammy menekankan, "Jalur Ukraina yang tidak dapat diubah menuju NATO adalah mekanisme termurah dan terbaik untuk mengamankan perdamaian."