Donald Trump dan Vladimir Putin Dikabarkan Akan Segera Bahas Konflik Rusia - Ukraina
- Penulis : Abriyanto
- Senin, 13 Januari 2025 00:54 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden AS terpilih Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan mengadakan melakukan pembicaraan telepon dalam beberapa hari atau beberapa pekan ke depan.
Hal itu diungkapkan oleh Mike Waltz, Penasihat Keamanan Nasional yang ditunjuk oleh Donald Trump, dalam wawancara dengan ABC pada Minggu, 12 Januari 2025.
Belum ada kepastian tentang kapan pembicaraan Donald Trump dan Vladimir Putin itu akan dilakukan, tetapi Waltz mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan.
Baca Juga: Donald Trump Minta Mahkamah Agung Tunda Proses Pidana Kasus Uang Tutup Mulut
"Jadi itu akan menjadi langkah yang akan kami ambil dan kami akan melanjutkannya dari sana," kata dia.
"Dan salah satu hal yang akan kami bahas dengan Ukraina adalah masalah personel yang sangat serius."
Menurut Waltz, Trump mengakui bahwa ide untuk merebut kembali wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia tidak realistis, dan pihak lain juga mulai memahami hal itu.
Baca Juga: Kanselir Jerman Olaf Scholz Tolak Seruan Trump Naikkan Anggaran NATO Jadi 5 Persen dari PDB
Waltz juga mengatakan bahwa gencatan senjata akan menjadi "langkah pertama yang sangat positif" bagi Rusia dan Ukraina, yang akan mengarah pada penyelesaian konflik lewat negosiasi.
"Semua orang tahu bahwa ini harus berakhir dengan cara diplomatik," kata dia. "Cuma menurut saya, tidak realistis untuk mengatakan kita akan mengusir semua warga Rusia dari tanah Ukraina."
"Bahkan soal Krimea, Presiden Trump telah mengakui fakta itu. Dan saya pikir ini adalah langkah besar ke depan bahwa seluruh dunia mengakui fakta itu," kata Waltz.
Baca Juga: John Kirby: Gencatan Senjata di Gaza Bisa Tercapai Sebelum Donald Trump Dilantik
Pada Juni 2024, Putin meminta sejumlah syarat untuk mengakhiri perang di Ukraina, termasuk penarikan pasukan Ukraina dari wilayah baru Rusia dan jaminan bahwa Ukraina akan membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO.