Supriyanto Martosuwito: Reklamasi di Berbagai Negeri, Indonesia Bukan Satu-satunya
- Penulis : M. Ulil Albab
- Rabu, 05 Februari 2025 09:40 WIB
Tokh, Hong Kong terus melakukan reklamasi - bahkan dalam skala besar - terutama untuk mengatasi masalah perumahan dan pertumbuhan populasi. Proyek seperti Lantau Tomorrow Vision menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan lahan baru, meskipun harus menghadapi tantangan lingkungan dan sosial.
JEPANG adalah negeri Asia lain yang giat mereklamasi lautnya demi memperluas daratannya.
Jepang mengurug laut untuk mengatasi kelangkaan lahan, pertumbuhan populasi, dan modernisasi. Jepang diketahui telah mengubah topografi garis pantai Teluk Tokyo.
Pemerintah Jepang menimbun pulau di Teluk Osaka untuk membangun Bandara Internasional Kansai.
Untuk menjernihkan air dari Sungai Tone dan Sungai Tama untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Tokyo, Jepang membangun pusat reklamasi air .
Reklamasi paling sensasional terjadi di Uni Emirat Arab. Sejak dekade lalu, negeri gurun pasir ini membangun lima proyek reklamasi seluas 170 juta meter persegi dengan nilai investasi 10 miliar dollar AS - untuk Dubai Waterfront, Palm Jebel Ali, Palm Jumaeirah, The World, dan Palm Deira. Palm Jebel Ali dan Jebel Jumaeirah
Dengan desain menyerupai palem dan reklamasi dengan bentuk pulau-pulau utama kondang di seantero di dunia.
Reklamasi adalah proyek keniscayaan seiring dengan perkembangan zaman. Mereka yang menentang reklamasi sedang melawan perubahan zaman.
(Oleh: Supriyanto Martosuwito) ***