DECEMBER 9, 2022
Kolom

Piala Dunia 2034: Tantangan Arab Saudi dalam Bayang-Bayang Ramadan dan Tradisi Keagamaan

image
Ilustrasi tim nasional Arab Saudi (Foto: Istimewa)

Namun, jika pun dilakukan di bulan Januari 2035, tetap akan berbenturan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha, dan lagi lagi solusi ini sangat tidak mungkin, bahkan juga ini tidak disetujui oleh FIFA.

Maka jika tetap akan dilaksanakan juga di Arab Saudi, makan akan ada preseden yang sangat buruk bagi kredibilitas FIFA, sebab akan memerlukan negosiasi panjang dengan liga-liga domestik dan konfederasi regional seluruh dunia.

Alternatif lainnya adalah menggelar pertandingan di malam hari, setelah buka puasa. Namun, ini hanya solusi parsial, karena tidak menyelesaikan persoalan logistik, jadwal, dan tradisi keagamaan lainnya.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2024: Inilah Jadwal Siaran Langsung dan Harga Tiket Indonesia Melawan Saudi Arabia

Bayang-Bayang Kegagalan yang Mengancam

Piala Dunia adalah perayaan global yang mengedepankan semangat kompetisi, persatuan, dan kemeriahan. Namun, di Arab Saudi, semangat ini bisa bertabrakan dengan tradisi dan nilai-nilai Islam yang konservatif, terutama ketika turnamen bertepatan dengan Ramadan dan Idul Fitri. 

Tanpa solusi yang jelas dan realistis, kemungkinan besar penyelenggaraan Piala Dunia 2034 di Arab Saudi akan menghadapi risiko kegagalan. FIFA dan Arab Saudi harus mempertimbangkan fakta ini dengan bijak, karena memaksakan turnamen di tengah-tengah bulan suci hanya akan menciptakan konflik budaya, religius, dan logistik yang sulit diatasi.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Menang Melawan Saudi Arabia, Timnas Indonesia Lampaui Prestasi Vietnam dan Thailand

Pada akhirnya, Piala Dunia bukan hanya soal sepak bola, tetapi juga soal menghormati tradisi dan budaya masyarakat global. Dan dalam konteks Arab Saudi, tradisi Islam adalah hal yang tidak bisa dikompromikan.

Tim Litbang MSBI ***

Halaman:

Berita Terkait