Puisi Esai Denny JA: Awal Mawar yang Berduri
- Selasa, 28 Januari 2025 08:05 WIB

- Puisi esai seri "Mereka Yang Mulai Teriak Merdeka" (7)
- Kisah Henk Sneevliet dan Gagasan Komunisme
ORBITINDONESIA.COM - Ia datang dari negeri angin,
tempat kanal menyulam sejarah.
Dibawanya lentera jiwa Karl Marx,
ke tanah yang dijajah luka.
Langit Indonesia adalah kanvas gelap.
Sneevliet melukis nyala merah.
“Bangkitlah, wahai kaum tertindas!”
Serunya di pelabuhan dan stasiun,
menemui buruh kereta,
dan petani lahan tandus.
Ia adalah badai yang menyusup di sela batin,
mengajarkan mogok sebagai senjata sunyi,
menciptakan denting besi dalam revolusi.
Di rumah-rumah Sarekat Islam,
Ditanamnya benih Marxisme. Pada Semaoen.
Pada Darsono.
Pada Alimin.
Tiga pemuda ini bukan sekadar nama.
mereka virus di nadi zaman,
membawa mimpi revolusi yang menjalar,
dari bisik ladang hingga pekik langit malam.”
Di balik keringat buruh kereta api,
ia bangun jembatan menuju pemberontakan.