Puisi
Puisi Esai Denny JA: Awal Mawar yang Berduri
- Selasa, 28 Januari 2025 08:05 WIB

Ilustrasi (Istimewa)
Komunisme adalah api yang ia pelihara.
Menyala dalam hati, merambat ke segala arah.
Dari percikan kecil lahir Partai Komunis Indonesia.
Suaranya bergema, membelah cakrawala:
"Revolusi!,”
sebuah mantra membakar jiwa.
Komunisme adalah mawar yang jatuh di pelukan bumi.
Darahnya menyuburkan benih perlawanan.
Tapi durinya menggores sangat dalam, karena mimpi revolusi meminta kekerasan.
Mawar itu mekar di pangkuan ibu pertiwi,
warnanya merah oleh darah yang ia curi.
Tapi durinya mencabik sawah, hutan, dan rumah,
meninggalkan luka yang membakar, tanpa pernah sembuh.
Sneevliet, sang bidan ideologi,
mengajari mereka.
Perlawanan itu doa bagi yang terinjak.
Namun sang penjajah mendengar gema langkah,
yang makin lama, makin berderap.