DECEMBER 9, 2022
Internasional

Serba-serbi Seruan dan Harapan Para Pemimpin Dunia di Momen Natal 2024

image
Paus Fransiskus pada Minggu, 22 Desember 2024 menyebut perang Israel di Gaza yang sedang berlangsung sebagai “kekejaman luar biasa,” sambil menyatakan kesedihan mendalam atas penderitaan di wilayah tersebut dan menyerukan gencatan senjata selama musim Natal. /ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Hari Natal pada hari ini, 25 Desember 2024, dirayakan oleh Umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk oleh para pemimpin negara.

Sayangnya, meski disambut gegap gempita, masih terdapat konflik dan gejolak di sejumlah negara yang menarik perhatian masyarakat dunia dan mendorong para pemimpin dunia untuk menyampaikan seruan dan harapannya selama Natal.

Berikut adalah seruan dan harapan yang disampaikan oleh sejumlah pemimpin selama perayaan Natal 2024, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: Gereja Katedral Jakarta Gelar Lima Kegiatan Misa dalam Peringatan Natal 2024

1. PM Inggris harapkan perdamaian di Timur Tengah

Perdana Menteri Inggris pada Selasa, 24 Desember 2024, mengungkapkan harapannya terhadap terwujudnya perdamaian di Timur Tengah dan "masa depan yang lebih cerah bagi setiap orang" pada Natal kali ini.

"Natal ini, saya mengharapkan perdamaian, khususnya di Timur Tengah yang menjadi tempat lahirnya kisah Natal," kata Keir Starmer dalam pesan Natal pertamanya sebagai perdana menteri.

Baca Juga: Layanan Paspor Khusus Keadaan Mendesak Tetap Buka Ketika Natal

Ia mengatakan Natal adalah waktu bagi orang-orang untuk mengingatkan diri mereka sendiri tentang hal yang benar-benar penting: "Keluarga. Persahabatan. Dan persaudaraan di antara semua orang."

"Saya ingin melihat semua orang merasakan masa depan yang lebih baik dan cerah, serta merayakan hari-hari yang penuh kegembiraan dan keajaiban selama Natal," tambahnya.

Pernyataan PM Inggris itu disampaikan saat Kawasan Arab mengalami perkembangan signifikan yang menarik perhatian global, mulai dari genosida Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, situasi keamanan di Lebanon di tengah pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata, dan jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Baca Juga: PLN Siapkan Daya Mampu Pasok 53 Gigawatt pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Israel melanjutkan operasi darat berskala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk mencegah kelompok perlawanan Hamas Palestina berkumpul kembali. Namun, warga Palestina menuding Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait