Denny JA: Puisi Esai Sangat Potensial untuk Alih Wahana ke Teater, Film, dan Karya Seni Lain
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 18 Desember 2024 16:40 WIB
![image](https://img.orbitindonesia.com/2024/12/18/20241218043822TIM_-_Dialog_teater_SATRIO.jpeg)
Sedangkan Isti Nugroho pada festival puisi esai ini malah sudah mempertunjukkan hasil alih wahananya dari puisi esai ke monoplay. Pada jam yang berbeda, ada penampilan teater karya Isti Nugroho, aktivis dan seniman asal Yogyakarta tersebut.
Judulnya, “Doktrin Sinatra.” Penampilnya adalah Isti Nugroho dan Agusto Sulistio, pengarah dramatika Indra Tranggono, dan penata musik Agusto Sulistio.
Temanya berkaitan dengan gerakan perubahan Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi) di Uni Soviet masa Gorbachev. Masa krusial menjelang runtuhnya komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur.
Baca Juga: Selamat Datang, Angkatan Puisi Esai
Format pertunjukan ini adalah satu puisi esai karya Isti Nugroho dibaca oleh tiga orang. Karena puisi esai ini merupakan perpaduan antara fakta dan fiksi, maka ada alur ceritanya. Penampilan mereka diiringi musik, serta dilengkapi kostum dan properti. ***