Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Manggarai Barat, Flores
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Minggu, 15 Desember 2024 06:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menilai, Mai Hang Food Festival di Labuan Bajo sebagai ajang untuk mempromosikan kuliner lokal Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami harapkan ini jadi momentum atau kesempatan untuk mempromosikan produk kuliner lokal, memang belum semua yang angkat produk lokal, tapi ada beberapa yang mulai mengemas, mengolah dari makanan khas Manggarai," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh usai Mai Hang Food Festival, Sabtu, 14 Desember 2024.
Mai Hang Food Festival merupakan kegiatan yang terselenggara berkat kolaborasi bersama otorita Labuan Bajo dengan Kementerian Pariwisata.
Baca Juga: Taman Parapuar Jadi Daya Tarik Baru Wisata di Labuan Bajo, NTT
Frans Teguh menambahkan, festival yang diikuti sebanyak 32 UMKM jenis kuliner itu merupakan lanjutan dari peluncuran E-Magazine Gastronomi Lokal Labuan Bajo Flores, yang merepresentasikan kuliner dan cita rasa yang menggunakan bahan dan rempah-rempah lokal di Manggarai, Flores bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia 2024.
E-Magazine Gastronomi Lokal Labuan Bajo Flores itu berisi galeri foto serta narasi berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tentang 10 Kuliner Khas Labuan Bajo Flores yaitu Bobo, Rebok, Kopi Tuk, Songkol, Latung Bombo, Nuru Cuing, Kolo, Lenco, Serabe, Lomak dan Baru Ikan.
"Ini momentum yang bagus untuk kita angkat kepedulian atau juga semangat dari masyarakat kita terutama teman-teman UMKM, ibu-ibu atau anak muda yang punya minat masak," ujarnya.
Baca Juga: Koalisi Perempuan Indonesia Dorong Jurnalis di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur Berperspektif GEDSI
Frans Teguh menegaskan, kuliner merupakan salah satu salah satu daya tarik di destinasi wisata, lebih khusus di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
"Ini adalah ajang promosi kuliner sehingga katakan saat kunjungan tamu atau wisatawan mereka lebih mudah mendapatkan kesempatan untuk mencicipi atau menikmati kuliner lokal," katanya.
Ia juga memperkirakan perputaran uang dalam kegiatan festival itu mencapai sekitar Rp45 juta hingga Rp50 juta dengan jumlah pengunjung di atas 1.500 orang.
Lebih lanjut, para pengunjung kegiatan tersebut terdiri dari warga lokal, wisatawan nusantara hingga wisatawan mancanegara.***