DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Taman Parapuar Jadi Daya Tarik Baru Wisata di Labuan Bajo, NTT

image
Sandiaga Uno menikmati ketinggian alam di Labuan Bajo, NTT. (OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) segera meletakkan batu pertama pembangunan Taman Parapuar sebagai daya tarik baru dan salah satu destinasi wisata alternatif di kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Jakarta, Senin 29 Juli 2024, peletakan batu pertama akan dicanangkan Kamis 8 Agustus 2024.

"Kami berharap dengan hadirnya (Taman) Parapuar sebagai salah satu kawasan dan destinasi baru, akan membuat wisatawan punya lebih banyak lagi pilihan ketika berwisata ke Labuan Bajo juga Flores," ujarnya.

Baca Juga: Poltekpar Bali: Sumber Daya Manusia Jadi Kunci Sektor Wisata Memainkan Ekonomi di Bali dan Labuan Bajo

Frans menuturkan, lokasi Taman Parapuar lsangat strategis di pusat kota Labuan Bajo. Wisatawan  membutuhkan waktu lima menit dari Bandar Udara Internasional Komodo dan tujuh menit dari kawasan Marina Waterfront.

"Jadi pemandangannya sangat challenging, kita bisa menikmati sunset dan sunrise," tambahnya.

Taman ini mengusung konsep wisata alam di dalam hutan.

Baca Juga: Komodo Travel Mart Akan Hadir Lagi di Labuan Bajo 6 - 9 Juni 2024, Setelah Sempat Absen Lima Tahun 

Taman Parapuar bisa menjadi destinasi wisata alternatif di Labuan Bajo menjelang uji coba penutupan berkala dan sistem buka tutup di Taman Nasional Komodo pada 2025.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya, menambahkan, pembangunan Taman Parapuar bisa menjadikan Labuan Bajo sebagai salah satu pilihan destinasi wisata selain Bali.

Mengingat Labuan Bajo kini telah menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Baca Juga: Sandiaga Uno Harap Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur Jadi Pusat Pariwisata Hijau

Berdasarkan data dari Global Dystribution System GDS), pada tahun 2024 ada 4.137.720 pencarian tentang Labuan Bajo, kata Nia.

Dalam kurun waktu Januari-Juli 2024, volume pencarian Labuan Bajo ini telah mendekati angka tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, volume pencarian Labuan Bajo sepanjang Januari-Desember sebesar 4.899.240.

Pada tahun ini, lima besar negara yang banyak mencari Labuan Bajo adalah Singapura (285 ribu), China (233 ribu), Malaysia (231 ribu), Hong Kong (103 ribu), dan Australia (66,2 ribu). ***

Berita Terkait