Wisatawan yang Tertahan di Labuan Bajo Usai Erupsi Lewotobi Laki-laki Sudah Dievakuasi Lewat Laut dan Udara
- Penulis : Bramantyo
- Sabtu, 16 November 2024 03:09 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan, wisatawan yang tertahan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah dievakuasi melalui transportasi laut dan udara.
“Bandara Internasional Komodo resmi kembali dibuka pada hari Kamis (14 November 2024), setelah ditutup sementara sejak tercatat adanya aktivitas vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Senin lalu, 11 November 2024,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 15 November 2024.
Menpar menegaskan, pemerintah bakal terus melakukan koordinasi bersama pihak terkait untuk memastikan seluruh wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, dapat kembali ke daerah asalnya serta mendapatkan pelayanan yang baik.
Baca Juga: Sandiaga Uno Harap Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur Jadi Pusat Pariwisata Hijau
Kementerian pun sudah mengirim tim untuk memantau, memberikan pelayanan dan informasi jadwal kapal, pesawat dan hotel bagi wisatawan di lima titik daerah yaitu Labuan Bajo, Bima, Surabaya, Bali, dan Jakarta.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto membeberkan ada beberapa opsi yang tersedia.
Dari pantauan di Surabaya, Kapal Dharma Rucitra VIII telah berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak pada Kamis lalu pukul 15:30 WIB dengan membawa tambahan 406 penumpang, dengan rincian 365 wisatawan nusantara dan 41 wisatawan mancanegara (wisman).
Baca Juga: Polisi Bersihkan Rumah Ibadah di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur Sambut Hari Bhayangkara ke-78
“Wisatawan tertangani dengan baik, juga dibagikan makanan kecil serta diberikan semua informasi yang diperlukan,” kata Hariyanto.
Kapal Niki Mila Utama dengan rute Ende-Labuan Bajo-Bima-Surabaya) estimasi berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak pada Jumat kemarin pukul 17:00 WIB dengan mengangkut tambahan penumpang dari Bajo sekitar 81 wisatawan.
Kemenparekraf bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Surabaya juga telah menyiapkan dua bus wisata masing-masing berkapasitas 24 orang dengan tujuan ke pusat kota dan satu minibus berkapasitas 14 penumpang dengan tujuan Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Juga: Ani Nigeriawati: Indonesia Gastrodiplomacy Series di Labuan Bajo Perkuat Persahabatan Antarnegara
Sementara itu, dari Pemantauan di Bali, Kapal KM Binaiya rute Labuan Bajo-Bima-Benoa telah berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo pada Rabu lalu pukul 23.00 WITA dan telah tiba di Pelabuhan Benoa pada Jumat kemarin pukul 04.20 WITA.
Total penumpang KM Binaiya yang turun di Pelabuhan Benoa sejumlah 1.012 orang, terdiri dari 602 orang wisnus dan 410 orang wisman.
Pemantauan di Bima, telah diberangkatkan Kapal Ferry KM CUCUT Tujuan Sape, Kabupaten Bima pada Kamis (14/11) pukul 10.00 WITA dengan penumpang 189 orang.
Baca Juga: Taman Parapuar Jadi Daya Tarik Baru Wisata di Labuan Bajo, NTT
Sedangkan Kapal Walet 01 dengan tujuan Sape, Kabupaten Bima pada Kamis lalu, pukul 00.00 WITA diberangkatkan dengan penumpang 14 orang.
Hariyanto mengatakan total ada lima aktivitas penerbangan pada 14 November 2024 di Bandara Komodo. Dua aktivitas penerbangan lainnya ada di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Kabupaten Bima.
Pada Jumat kemarin dijadwalkan ada delapan penerbangan domestik keberangkatan dari Labuan Bajo.
Baca Juga: Koalisi Perempuan Indonesia Dorong Jurnalis di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur Berperspektif GEDSI
Selanjutnya, pemberangkatan jalur laut telah terjadwal LBJ-BIMA berangkat pukul 23.00 WITA kapasitas kapal 508 penumpang, dengan lama perjalanan delapan jam menggunakan kapal Sabuk Nusantara 74.
Ada juga LBJ-BIMA-BENOA-SUB berangkat pukul 14.00 WITA kapasitas kapal 970 penumpang.***