DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menlu Antony Blinken: AS Bertekad Tidak Beri Kesempatan ISIS Bangkit Kembali di Suriah

image
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/am

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Senin, 9 Desember 2-24 menyatakan bahwa ISIS akan berusaha memanfaatkan perubahan situasi politik di Suriah untuk membangun kembali kemampuannya, tetapi AS berkomitmen untuk tidak membiarkan hal ini terjadi.

"ISIS akan mencoba menggunakan periode ini untuk membangun kembali kemampuannya, untuk menciptakan tempat berlindung yang aman. Seperti yang ditunjukkan oleh serangan presisi kami pada akhir pekan, kami bertekad untuk tidak membiarkan hal itu terjadi," kata Antony Blinken saat upacara Penghargaan Juara Anti-Korupsi di Departemen Luar Negeri.

Selain itu, kata Antony Blinken, AS bakal terus melindungi personelnya dari ancaman apa pun dari pihak mana pun, lanjutnya.

Baca Juga: Menlu Antony Blinken Umumkan Bantuan Kemanusiaan AS Senilai Rp2,4 Triliun untuk Lebanon

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Minggu, 8 Desember 2024 bahwa telah dilakukan lebih dari 75 serangan udara terhadap ISIS dilakukan di Suriah tengah untuk mencegah kelompok teroris mengambil keuntungan dari ketidakstabilan yang terjadi di negara tersebut.

Kelompok oposisi bersenjata Suriah merebut Damaskus pada Minggu.

Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa dia dan 18 menteri lainnya telah memutuskan untuk tetap berada di ibu kota, dan mempertahankan kontak dengan para pemimpin oposisi.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tanyakan Langkah Nyata Menlu AS Antony Blinken Dalam Atasi Konflik di Palestina

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah melakukan negosiasi dengan beberapa peserta konflik Suriah.

Pada Minggu, sebuah sumber di Kremlin mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow, dan Rusia telah memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan.

Sumber tersebut juga mencatat bahwa para pejabat Rusia melakukan kontak dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang para pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan fasilitas diplomatik di Suriah.***

Berita Terkait