Mohammed Al Bashir Telah Disetujui Oposisi untuk Jadi Pemimpin Pemerintahan Transisi Suriah
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 11 Desember 2024 01:11 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mohammed Al Bashir, perdana menteri dalam Pemerintahan Penyelamat Suriah (SSG), menyatakan pada Selasa, 10 Desember 204 bahwa pihak oposisi Suriah telah mengizinkannya membentuk pemerintahan peralihan, seusai kejatuhan rezim Bashar Al Assad.
"Menurut keputusan Komando Umum, kami telah mendapat izin untuk membentuk sebuah pemerintahan sementara Suriah yang akan berjalan secara tentatif hingga 1 Maret 2025," ucap Mohammed Al Bashir kepada media Al-Hadath.
SSG awalnya dibentuk oleh organisasi Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dan kelompok bersenjata lainnya di Provinsi Idlib, Suriah pada 2017.
Baca Juga: Warga Suriah di Turki Padati Perbatasan untuk Kembali ke Negaranya
Setelah takluknya Damaskus kepada kelompok oposisi pada Ahad, 8 Desember 2024, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi Al-Jalali setuju menyerahkan kekuasaan kepada SSG.
Pada Selasa pula, otoritas penerangan Suriah menerbitkan daftar harga gas, bensin, dan emas, serta nilai tukar mata uang, termasuk lira Turki, melalui media sosial Telegram. Nilai tukar 1 dolar AS adalah 35 lira Turki, sementara nilai tukar 1 euro adalah 37,96 lira.
Mata uang Suriah, pound, masih beredar di Damaskus dan Aleppo. Ketika kelompok oposisi merebut kekuasaan, nilai pound Suriah sempat ambruk hingga 25 ribu per dolar AS sebelum berangsur pulih ke nilai sebelumnya sebesar 15 ribu, sebagaimana dikonfirmasi koresponden media Rusia RIA Novosti.
Baca Juga: Wakil Menlu Anis Matta: Indonesia Serukan Konsensus Politik di Suriah Usai Rezim Assad Jatuh
Harga makanan di pertokoan lebih tinggi 30--50 persen dari harga di masa pemerintahan sebelumnya. Makanan pokok seperti buah-buahan dan sayur-sayuran masih tersedia.
Seusai Damaskus ditaklukkan kelompok oposisi Suriah pada Minggu, 9 Desember 2024, Al-Jalali dan 18 anggota kabinet lainnya menegaskan komitmen untuk tetap bertahan di Damaskus. Ia juga menyatakan telah berkomunikasi dengan pasukan oposisi yang menyerbu Damaskus di hari yang sama.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia memastikan bahwa Bashar Al-Assad telah mengundurkan diri sebagai presiden Suriah dan keluar dari negara tersebut seusai bernegosiasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Suriah.***