Wakil Menlu Anis Matta: Indonesia Serukan Konsensus Politik di Suriah Usai Rezim Assad Jatuh
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Selasa, 10 Desember 2024 14:04 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menyerukan konsensus politik dan transisi demokrasi damai diwujudkan di Suriah, usai kejatuhan rezim Presiden Bashar Al-Assad.
“Konsensus politik nasional, transisi demokratis yang damai, serta rekonstruksi atau pemulihan ekonomi dan pembangunan harus jadi prioritas Suriah di tahap selanjutnya,” kata Anis Matta melalui pernyataan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.
Anis Matta mengatakan Indonesia terus memantau secara cermat dinamika situasi yang berkembang di Suriah usai runtuhnya rezim Baath.
Baca Juga: Irak Tutup Perbatasan dengan Suriah Pasca Jatuhnya Rezim Bashar al Assad
Baath merupakan partai yang sebelumnya berkuasa selama 61 tahun di Suriah dan pada 1970-2000 dipimpin oleh presiden Suriah saat itu, Hafez al-Assad yang adalah ayah Bashar Al-Assad. Bashar kemudian menjabat sekretaris jenderal di partai tersebut.
Anis berharap perubahan rezim di Suriah menjadi momentum bagi rakyat negara itu untuk mewujudkan hidup yang lebih baik. Ia juga menyerukan kepada semua pihak di Suriah agar senantiasa mengutamakan keamanan dan keselamatan rakyat.
“Indonesia menghormati keutuhan wilayah Suriah dan mengharapkan rakyat Suriah dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik,” ucap Anis.
Baca Juga: Kabur dari Suriah, Bashar al Assad Beserta Keluarga Tiba di Moskow, Rusia Tawarkan Suaka
Kemlu RI pada Minggu, 8 Desember 2024, menyerukan supaya proses transisi pemerintahan di Suriah dilakukan secara inklusif, demokratis, dan damai, demi kepentingan bersama seluruh rakyat Suriah usai jatuhnya rezim Assad.
Indonesia pun menyerukan kepada semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil di Suriah sesuai hukum internasional, terutama hukum humaniter dan hukum HAM.
Sementara itu, Kemlu RI memastikan bahwa KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI di Suriah. Menurut catatan Kemlu RI, saat ini masih ada 1.162 WNI yang menetap di Suriah.
Baca Juga: Warga Suriah di Turki Padati Perbatasan untuk Kembali ke Negaranya
Kepemimpinan Bashar Al-Assad di Suriah jatuh pada Minggu setelah pasukan militer rezimnya kehilangan kendali atas Ibu Kota Damaskus, yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu, 7 Desember 2024.