Situasi Kritis Menghadang Presiden Bashar al Assad di Suriah
- Penulis : Bramantyo
- Minggu, 08 Desember 2024 09:15 WIB
Israel dituding berusaha melemahkan Assad karena dianggap menyokong Iran dan Hizbullah, yang menjadi sekutu utama perlawanan Palestina di Gaza.
Dari Israel sampai Kurdi
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri kerap memperingatkan Assad untuk tidak ikut campur di Lebanon. Tapi sejumlah kalangan di Timur Tengah, antara lain Yazan Al-Saadi dari The New Arab, meragukan kaitan pemberontak-pemberontak islamis seperti Hayat Tahrir al-Sham, dengan Israel.
Baca Juga: Israel Serang Faslitas Militer Suriah
Mereka menilai tak ada bukti Hayat Tahrir al Sham bersekongkol dengan Israel. Sebaliknya, Israel khawatir kelompok-kelompok islamis seperti Hayat Tahrir al-Sham berkuasa di Suriah karena kelompok seperti itu bisa membuka front tempur di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.
"Baik Israel maupun Amerika Serikat justru amat khawatir jika rezim Assad tumbang, karena Suriah yang lemah yang diperintah Assad adalah skenario ideal untuk Israel dan AS," kata Yazan Al-Saadi.
Israel memang sering menyerang Suriah, tapi bombardemen mereka lebih ditujukan kepada posisi milisi-milisi dukungan Iran, bukan posisi-posisi militer Suriah dalam perang melawan pemberontak.
Baca Juga: Naim Qassem: Hizbullah Siap Berunding dengan AS untuk Hentikan Agresi Israel di Lebanon
Tidak hanya semua faktor itu, rezim Assad juga direpotkan oleh manuver Turki yang merasa berkepentingan di Suriah. Turki memang tak ingin menduduki wilayah Suriah karena yang lebih mereka inginkan adalah mencegah minoritas Kurdi di Suriah tumbuh besar sampai membentuk pemerintahan otonom seperti terjadi di Irak.
Turki tak ingin hal itu menginspirasi warga Kurdi di negaranya. Mereka tak akan menoleransi persatuan Kurdi yang ditakutkan bukan hanya oleh Turki, tapi juga Suriah, Irak dan Iran, yang semuanya memiliki minoritas Kurdi yang signifikan.
Kurdi Suriah sendiri, dalam payung SDF, didukung penuh oleh AS yang menjadi sekutu terpercaya saat melenyapkan ISIS di Irak dan Suriah. AS sendiri adalah sekutu Turki tapi berbeda kebijakan di Suriah.
Baca Juga: Maria Zakharova: Rusia Kecam Keras Serangan Udara Israel ke Palmyra, Suriah, yang Tewaskan 36 Orang
Sementara itu dunia Arab, termasuk Arab Saudi dan Yordania, terlihat berusaha melihat dan mencermati perkembangan yang terjadi di Suriah. Tapi sejak lama mereka menginginkan Suriah diperintah Sunni.