Maria Zakharova: Rusia Kecam Keras Serangan Udara Israel ke Palmyra, Suriah, yang Tewaskan 36 Orang
- Penulis : Maulana
- Sabtu, 23 November 2024 02:52 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Rusia mengutuk keras serangan Israel ke Palmyra, Suriah, dan menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran berat terhadap kedaulatan negara Timur Tengah tersebut serta norma-norma dasar hukum internasional, kata Kementerian Luar Negeri Rusia, Jumat, 22 November 2024.
Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan pada Rabu, 20 November 2024 bahwa sedikitnya 36 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka akibat serangan Israel di Palmyra.
"Kami mengutuk keras serangan ini, yang menurut otoritas Suriah, membunuh 36 orang dan melukai lebih dari 50 orang, dengan penghancuran besar-besaran bangunan tempat tinggal," kata juru bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova seperti dikutip Sputnik.
Baca Juga: UNHCR: Lebih Dari 200 Ribu Warga Lebanon dan Suriah Jadi Pengungsi Akibat Serangan Udara Israel
"Tindakan paksa Israel di wilayah Suriah ini, serta semua tindakan sebelumnya, merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan negara ini dan norma-norma dasar hukum internasional," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan.
Hilangnya rasa hormat terhadap negara-negara tetangga serta eskalasi konflik yang berlebihan dapat membuat prospek perdamaian di Timur Tengah sulit diraih, pernyataan itu menambahkan.
Sementara itu seperti dilansir Xinhua, Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris sebelumnya melaporkan bahwa para korban jiwa meliputi empat pejuang non-Suriah yang setia kepada Iran serta tujuh warga negara Suriah.
Baca Juga: Menghindari Serangan Israel: Lebih Dari 200 Ribu Warga Mengungsi dari Lebanon ke Suriah
Serangan itu juga menyebabkan puluhan orang lainnya luka-luka, termasuk sedikitnya tujuh warga sipil, yang salah satunya berada dalam kondisi kritis.
Menurut observatorium tersebut, pesawat Israel menyerang tiga lokasi terpisah di Palmyra, termasuk dua lokasi di daerah permukiman al-Jami'ah.
Salah satu target serangan itu diketahui sebagai gudang senjata dekat sebuah kawasan industri, yang dihuni oleh sejumlah keluarga pejuang berkewarganegaraan Irak serta beberapa negara lainnya yang didukung Iran.
Baca Juga: PBB: Sedikitnya 250 Ribu Orang Dari Lebanon Lari ke Suriah Setelah Digempur Israel
Lokasi ketiga yang berada tak jauh dari gudang tersebut juga diserang. Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan kepulan asap yang membubung dari arah Palmyra, dekat situs-situs arkeologinya.
Observatorium itu menambahkan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel terbang di atas Provinsi Daraa, Suriah selatan, sebelum menyerang Palmyra.
Palmyra, yang terletak di daerah pedesaan timur Provinsi Homs, terdiri dari kawasan permukiman dan situs arkeologi yang berasal dari periode Neolitikum.
Baca Juga: Baku Tembak dan Saling Serang Pecah Antara Pasukan AS dan Kelompok Pro-Iran di Suriah
Sejak awal 2024, Israel telah melancarkan 152 serangan ke berbagai lokasi di Suriah hingga menewaskan 303 tentara dan pejuang pro pemerintah serta 62 warga sipil.
Melalui rentetan serangan itu, Israel menghancurkan 272 target, termasuk depot senjata, pusat komando, dan kendaraan militer.***