DECEMBER 9, 2022
Kolom

Situasi Kritis Menghadang Presiden Bashar al Assad di Suriah

image
Presiden Bashar al-Assad di Suriah. (Foto: Roya News)

Hayat Tahrir al-Sham

Situasi-situasi itu merugikan posisi Assad. Kemampuan militer rezim Assad pun berkurang sehingga terus terdesak oleh pemberontak, sampai kehilangan Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, empat hari silam.

Pasukan pemberontak, khususnya Hayat Tahrir al-Sham terus merangsek ke selatan, dengan tujuan akhir menduduki Damaskus dan menggulingkan Assad.

Baca Juga: Israel Serang Faslitas Militer Suriah

Setelah menduduki Aleppo, Hayat Tahrir menguasai Hama, kemudian Homs, yang merupakan koridor langsung ke Damaskus. Kini milisi yang dulu berafiliasi ke Alqaeda tapi telah lama memutus kaitan dengan organisasi teror itu, tengah membidik Damaskus.

Kecuali ada bantuan dari Hizbullah, Iran, atau Rusia, nasib pemerintahan Assad tinggal menghitung hari. Hanya Iran dan Irak yang berkomitmen kuat menyangga Assad, karena ikatan identitas sebagai sama-sama berpemerintahan didominasi Syiah. Suriah bukan negara Syiah tapi pemerintahannya dari minoritas Syiah.

Kantor berita Tasnim pada 6 Desember 2024 mengungkapkan para menteri luar negeri Iran, Irak dan Suriah bertemu di Baghdad untuk mengkoordinasikan langkah bersama mengatasi krisis keamanan di Suriah. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berjanji akan mengirimkan militer ke Suriah, jika Assad memintanya.

Baca Juga: Naim Qassem: Hizbullah Siap Berunding dengan AS untuk Hentikan Agresi Israel di Lebanon

Sementara itu, Rusia yang disibukkan oleh perang di Ukraina, terlihat enggan menyangga pemerintahan Assad, mungkin karena tak bisa lagi berperang di lebih dari satu front, selain Ukraina.

Rusia memiliki pangkalan angkatan laut di Tarsur dan pangkalan udara Khmeimim di Latakia. Baik Latakia maupun Tarsus belum tersentuh pasukan pemberontak, tapi bisa segera terisolasi dari Damaskus begitu Homs diduduki sepenuhnya oleh Hayat Tahrir al-Sham.

Situasi-situasi eksternal ini merugikan posisi rezim Assad, yang diperburuk oleh perang di Jalur Gaza dan Lebanon, yang melibatkan Hizbullah, padahal selama ini Hizbullah membantu Assad dalam menghadapi pemberontak.

Baca Juga: Maria Zakharova: Rusia Kecam Keras Serangan Udara Israel ke Palmyra, Suriah, yang Tewaskan 36 Orang

Rezim Assad pun terus terpukul oleh gerak maju pemberontak, khususnya Hayat Tahrir al-Sham, yang dituding pemerintahan Assad didukung Israel.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait