Inggris Kecam Keras Revisi Doktrin Nuklir oleh Rusia sebagai Tindakan Tak Bertanggung Jawab
- Penulis : Bramantyo
- Rabu, 20 November 2024 07:57 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Inggris pada Selasa, 19 November 2024 mengkritik keras keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, sebagai tindakan yang "tidak bertanggung jawab" dari "pemerintah Rusia yang jahat."
Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengecam tindakan tersebut, menyebutkan sebagai contoh lain dari perilaku "tidak bertanggung jawab" Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina, menurut Sky News.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Inggris tersebut mengatakan: "Akan adil untuk mengatakan bahwa ini adalah contoh terbaru dari tidak bertanggung jawabnya yang telah kita lihat dari pemerintah Rusia yang jahat, dan kami tetap teguh dalam dukungan kami untuk Ukraina."
Baca Juga: PM Inggris Keir Starmer Tolak Seruan Agar Batasi Pasokan Suku Cadang untuk Jet Tempur F-35 Israel
Pernyataan pemerintah Inggris muncul saat ketegangan meningkat menyusul laporan bahwa Moskow telah merevisi doktrin nuklir mereka, mengurangi hambatan untuk menyebarkan senjata nuklir dalam suatu konflik.
Kremllin telah membingkai perubahan tersebut sebagai hal yang diperlukan untuk keamanan nasional Rusia, yang menuai kritik dari para pemimpin Barat.
London menegaskan kembali dukungannya untuk Ukraina, sembari menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung Kiev.
Baca Juga: UKHSA: Kasus Pertama Strain Cacar Monyet Baru Terdeteksi di Inggris
Komunitas internasional telah menyuarakan kekhawatiran mereka atas potensi konsekuensi dari perubahan kebijakan nuklir Rusia, dengan negara-negara anggota NATO memperingatkan adanya risiko global yang ditimbulkan oleh eskalasi apa pun yang melibatkan senjata nuklir.***