Pilkada Kota Depok 2024, Survei Indikator: Supian-Chandra Ungguli Calon yang Didukung PKS Budi-Ririn
- Penulis : Bramantyo
- Kamis, 14 November 2024 16:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ada kejutan dalam elektabilitas di Pilkada Kota Depok 2024, menurut survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia tentang elektabilitas pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Depok, Jawa Barat.
Hasil survei menunjukkan pasangan nomor urut 2 Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul dibanding pasangan nomor urut 1 Imam Budi Hartono-Ririn Farabi, yang didukung PKS.
Menurut survei itu, elektabilitas Imam Budi Hartono-Ririn Farabi 46,6 persen, sedangkan Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul dengan 49,5 persen. Tidak tahu/tidak jawab ada 3,9 persen.
Baca Juga: Pilkada Kota Depok: PKS dan Golkar Targetkan Pasangan Imam-Ririn Raih Kemenangan 80 Persen Suara
Survei dilakukan pada 4-9 November 2024 terhadap 400 responden. Survei dilakukan melalui tatap muka oleh pewawancara terlatih. Target populasi survei WNI di Depok berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode simple random sampling. Margin of error ±5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
Direktur Riset Indikator Moh Adam Kamil mengatakan hasil survei menunjukkan Supian Suri-Chandra unggul tipis dibanding Imam Budi-Ririn. Dia melihat peta persaingan di Pilwalkot Depok ini sangat ketat.
"Jadi kita tidak tahu nih sekarang siapa yang unggul, imbang, selisihnya cuman sedikit hanya 2,9 persen. Oleh karena itu, menjadi relatif besar kelompok mengambang ini menjadi relatif besar," kata Adam dalam jumpa pers hasil survei, yang dipantau di kanal YouTube Indikator, Kamis, 14 November 2024.
"Hingga hari ini, kita melihat bahwa peta persaingan calon wali kota Depok ini sangat ketat selisihnya hanya sekitar 2,9 persen," tegasnya.
Adam menerangkan hasil survei menunjukkan responden sangat kecil kemungkinan untuk mengubah pilihannya. Dia menyebut responden relatif sudah stabil memilih pasangan calon.
"Dari yang sudah memilih, kita tanya kemungkinan mengubah pilihannya seperti apa ke depan. Umumnya sudah relatif stabil, kecil kemungkinan untuk mengubah pilihan ketimbang mengubah lebih cenderung tidak mengubah," ujarnya.
Responden ditanya seberapa besar kemungkinan mengubah pilihan. Berikut hasilnya:
- Sangat besar kemungkinan 2,9 persen.
Baca Juga: PCNU Kota Depok Jawa Barat Menolak Muktamar Luar Biasa Karena Menyakiti Khidmat Perjuangan NU
- Cukup besar kemungkinannya 14,3 persen.
- Kecil kemungkinannya 49,4 persen,
- Sangat kecil atau hampir tidak mungkin 32,7 persen.
- Tidak tahu/tidak jawab 0,8 persen.***