DECEMBER 9, 2022
Kolom

Tantangan dan Peluang Prabowo Mewujudkan Swasembada Energi

image
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato usai dilantik pada sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Untuk mencapai kemandirian energi sering kali berbenturan dengan upaya pelestarian lingkungan. Pasalnya, pengembangan energi berbasis tanaman pangan akan membutuhkan lahan yang sangat luas.

Salah satu contohnya adalah pengembangan biodiesel dan bioetanol yang berbasis tanaman sawit dan tebu. Tanpa perencanaan yang matang, produksi bioenergi dapat mengakibatkan konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian yang dapat meningkatkan emisi karbon.

Untuk memenuhi target biodiesel 50 persen, misalnya, diperlukan perluasan lahan perkebunan sawit hingga 2,5 sampai 3 kali lipat dari kondisi saat ini.

Baca Juga: Proyek Transmisi dan Gardu Induk PLN di Sulawesi Sekitar 75 Persen Sudah Gunakan Komponen Dalam Negeri

Pemanfaatan kelapa sawit sebagai bahan baku energi terbarukan memiliki potensi besar dalam mewujudkan swasembada energi. Namun, Pemerintah harus memastikan perencanaan yang matang agar pemanfaatan ini tidak mengganggu ketersediaan minyak sawit untuk konsumsi pangan dan ekspor, yang juga merupakan pilar penting ekonomi nasional.

Upaya swasembada energi juga harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak lingkungan, termasuk menghindari konversi lahan hutan yang dapat memperparah perubahan iklim.

(Oleh Shofi Ayudiana) ***

Baca Juga: PLN Rampungkan Tiga Infrastruktur Bertegangan Tinggi untuk Topang Sistem Kelistrikan di IKN, Kalimantan Timur

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait