DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Tim Universitas Lambung Mangkurat Ciptakan Teknologi Membran untuk Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan

image
Prof Muthia Elma besama anggota Tim M2ReG ULM saat menerima penghargaan di Pekan Riset Sawit Indonesia 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali. ANTARA/Firman.

ORBITINDONESIA.COM - Tim Material and Membranes Research Group (M2ReG) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berhasil menciptakan teknologi membran untuk industri kelapa sawit berkelanjutan melalui pengolahan limbah pabrik kelapa sawit dengan cara lebih ramah lingkungan dan efisien.

"Riset teknologi inovatif membran untuk pengolahan limbah kelapa sawit ini baru saja mendapatkan penghargaan di Pekan Riset Sawit Indonesia 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center -BNDCC-," kata Prof Muthia Elma selaku Ketua Tim M2ReG Universitas Lambung Mangkurat di Banjarbaru, Senin, 7 Oktober 2024.

Dalam acara tersebut, Tim M2ReG Universitas Lambung Mangkurat terpilih sebagai salah satu tim pemapar utama dengan Prof Muthia mempresentasikan riset berjudul "Pengembangan Membran Skala Bench untuk Nutrient Recovery dan Recycle Air Limbah POME sebagai Air Proses". Riset ini fokus pada pengembangan teknologi inovatif yang mampu mengolah limbah pabrik kelapa sawit atau POME (Palm Oil Mill Effluent).

Baca Juga: Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan Ikuti Pembatalan Kenaikan Uang Kuliah Tunggal

Muthia menyebutkan pentingnya teknologi membran dalam menangani limbah cair yang dihasilkan oleh industri kelapa sawit.

Limbah POME selama ini menjadi salah satu masalah besar dalam proses produksi kelapa sawit karena kandungan bahan organiknya yang tinggi dan berpotensi mencemari lingkungan.

Teknologi membran yang dikembangkan oleh Tim M2ReG mampu memulihkan nutrien penting dari POME dan mendaur ulang air limbah tersebut menjadi air proses yang dapat digunakan kembali di pabrik kelapa sawit.

Baca Juga: Universitas Lambung Mangkurat Bentuk Unit Pengelola Bisnis untuk Wujudkan Hilirisasi Hasil Penelitian

Muthia menyatakan pihaknya menawarkan solusi konkret terhadap masalah lingkungan yang dihadapi industri kelapa sawit, sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya air.

Teknologi yang dipresentasikan oleh Tim M2ReG dinilai sangat relevan dalam mendukung keberlanjutan industri sawit di Indonesia.

Selain membantu memulihkan nutrien penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dari limbah POME, teknologi ini juga mengurangi ketergantungan pada sumber air eksternal.

Baca Juga: Universitas Lambung Mangkurat Usut Dugaan Pelanggaran Dosen Merekayasa Persyaratan Guru Besar

Dengan menggunakan air daur ulang dari POME sebagai air proses, industri kelapa sawit dapat mengurangi konsumsi air bersih, yang pada akhirnya membantu menghemat sumber daya alam.

Tidak hanya diakui sebagai inovasi yang bermanfaat bagi industri, penelitian yang dilakukan oleh Tim M2ReG juga berhasil meraih penghargaan "Penelitian dengan Publikasi Terbanyak" dalam ajang Pekan Riset Sawit Indonesia 2024.

Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi signifikan mereka dalam bidang riset ilmiah, terutama dalam menghasilkan publikasi di jurnal-jurnal internasional bereputasi.

Baca Juga: Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono: Perlu Kebijakan Pemerintah Agar Harga Minyak Sawit Kompetitif di Pasar Ekspor

Hal ini menunjukkan bahwa riset-riset yang dilakukan oleh Tim M2ReG tidak hanya berfokus pada aplikasi praktis, tetapi juga memperkaya ilmu pengetahuan global.

Menurut Muthia, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras seluruh anggota tim yang berkolaborasi dalam pengembangan teknologi membran.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan industri dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk tantangan yang dihadapi sektor kelapa sawit.

Baca Juga: Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan Ciptakan Mobil Listrik untuk Operasional di Lingkungan Kampus

Dengan prestasi yang diraih ini, Tim M2ReG semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu kelompok riset terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pengembangan teknologi hijau dan berkelanjutan.

Teknologi membran yang mereka kembangkan memberikan harapan baru bagi industri kelapa sawit dalam mengatasi masalah lingkungan, terutama terkait pengelolaan limbah cair yang menjadi salah satu tantangan terbesar di sektor ini.

"Riset-riset lanjutan terus kami kembangkan dan diaplikasikan pada skala industri yang lebih luas, sehingga dapat memberikan dampak nyata bagi keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia," jelasnya Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia ULM itu.***

Sumber: Antara

Berita Terkait