DECEMBER 9, 2022
Kolom

Prabowo Menyatukan Keberagaman di Lembah Tidar

image
Presiden Prabowo Subianto memberi pengarahan anggota Kabinet Merah Putih di lingkungan Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, menjelang agenda Parade Senja di Lapangan Upacara Pancasila, Jumat, 25 Oktober 2024. ANTARA/HO-Sekretariat Presiden

ORBITINDONESIA.COM - Agenda Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Provinsi Jawa Tengah, menjadi salah satu tahapan penting dari transisi kepemimpinan nasional yang bergulir mulus.

Selang 4 hari sejak menerima estafet dari Presiden Ke-7 RI Joko Widodo, Presiden Prabowo Subianto langsung memboyong 48 menteri, lima kepala badan, serta 56 wakil menteri yang dia lantik, Senin, 21 Oktober 2024, menuju Akmil di Lembah Tidar Magelang.

Lembah Tidar bukanlah lokasi asing bagi para prajurit tangguh jebolan Akmil, termasuk Panglima Tertinggi TNI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang lulus pada 1974.

Baca Juga: Rosan Roeslani Dipercaya Prabowo Jadi Menteri Investasi dan Hilirisasi di Kabinet Merah Putih

Berada di tengah situasi geopolitik global yang tak menentu, Kabinet Merah Putih dirangkul dari berbagai partai politik serta latar belakang profesi yang berbeda untuk mengelola pemerintahan.

Prabowo menambah jumlah menteri koordinator menjadi tujuh dari sebelumnya empat pada era Jokowi, dengan lima di antaranya berasal dari partai politik. Ia juga meningkatkan jumlah kementerian menjadi 48, diiringi penunjukan 56 wakil menteri, jauh lebih banyak dibandingkan periode sebelumnya.

Beberapa menteri, seperti Sri Mulyani dan Erick Thohir, memiliki tiga wakil menteri. Selain itu, Prabowo membentuk tiga badan baru, yakni Badan Pengelola Investasi, Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, dan Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus.

Baca Juga: Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Jadi Hak Prerogatif Presiden Prabowo Subianto

Sentimen politik pada masa lalu juga turut memengaruhi hubungan sejumlah menteri. Beberapa anggota kabinet memiliki rekam jejak politik yang saling berseberangan sehingga dapat menghambat kolaborasi yang efektif.

Pakar politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Ali Sahab menilai susunan kabinet Prabowo-Gibran berpotensi memicu konflik internal jika tidak dikelola secara bijak dalam upaya memikul visi Astacita hingga 5 tahun ke depan.

Menyadari tanggung jawab yang berat itu, Prabowo sempat menyindir para anggota kabinet pada malam penunjukan mereka sebagai menteri, di Istana Merdeka Jakarta, Minggu, 19 Oktober 2024.

Baca Juga: Inilah Nama dan Susunan Menteri Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto

"Jangan terima kasih. Ini tugas berat, kita belum coba," kata Prabowo saat bersalaman dengan anggota kabinet yang ia tunjuk.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait