Pejabat Uni Eropa Josep Borrel Kecam AS Karena Beri Israel Kelonggaran tentang Kondisi Kemanusiaan di Gaza
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 18 Oktober 2024 02:45 WIB
Mandat misi PBB itu telah diperluas selama bertahun-tahun, terutama setelah perang Israel-Hezbollah pada 2006, untuk memantau gencatan senjata dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan.
Mandat UNIFIL terakhir kali diperbarui dengan suara bulat dari para anggota Dewan Keamanan PBB pada Agustus.
UNRWA mengalami hambatan dalam menjalankan tugasnya sejak Januari 2024, ketika Israel menuduh 12 dari ribuan karyawannya di Gaza terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
Di tengah penyelidikan terhadap tuduhan tersebut, sedikitnya 16 negara, termasuk AS, menghentikan atau menangguhkan pendanaan UNRWA.
Penangguhan itu menyebabkan upaya UNRWA membantu penduduk Gaza yang mengalami potensi kelaparan terganggu.
Namun, sebagian besar donor utama melanjutkan bantuan setelah tinjauan independen yang dilakukan terhadap UNRWA mendapati Israel tidak memberikan bukti yang mendukung tuduhan tersebut.
Baca Juga: Media: AS Ingatkan Israel Risiko Embargo Senjata Jika Situasi Kemanusiaan di Gaza Tak Membaik
UNRWA didirikan oleh Majelis Umum PBB lebih dari 70 tahun yang lalu untuk membantu warga Palestina yang dipaksa meninggalkan tanah mereka.
Sejak 23 September, Israel secara dramatis meningkatkan gempuran di seluruh Lebanon atas dalih mengincar Hizbullah. Gempuran itu telah menewaskan setidaknya 1.437 orang, melukai lebih dari 4.123 orang, dan membuat sedikitnya 1,34 juta orang mengungsi.
Rentetan serangan udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak Israel memulai perang di Jalur Gaza.
Sudah lebih dari 42.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, terbunuh sejak awal perang Israel di Gaza -- setelah Hamas melancarkan serangan lintas batas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu.