DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pakar Militer Nidal Zahwi: AS dan Barat "Melemahkan" Kemampuan Tentara Lebanon Hingga Sulit Melawan Israel

image
Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat selama bertahun-tahun telah mengendalikan persenjataan dan perkembangan tentara Lebanon, membatasi segala peluang untuk pengembangan teknologi dan kemampuan tempur mereka. Akibatnya, tentara Lebanon tidak mampu melawan agresi Israel dan tidak terlibat dalam kontak tempur yang terjadi, kata pakar militer Lebanon, Nidal Zahwi kepada Sputnik. /ANTARA/foto-Anadolu/py

"Keberadaan pangkalan ini tidak sah, dibentuk tanpa koordinasi resmi dengan pihak berwenang Lebanon dan tanpa persetujuan resmi dari kepala negara, melainkan hanya berdasarkan perjanjian tertutup dengan sekelompok komandan Tentara Lebanon," kata Zahwi.

Menjelaskan betapa tergantungnya tentara Lebanon pada AS, Zahwi menyebutkan sebuah insiden di perbatasan beberapa tahun lalu, ketika seorang penjaga perbatasan Lebanon, tanpa perintah, menembaki sebuah drone Israel yang memasuki wilayah udara Lebanon.

"Saat itu, pihak Amerika membekukan pasokan amunisi kaliber 5,65 ke tentara Lebanon selama hampir dua tahun," ia menambahkan.

Baca Juga: WHO: 28 Petugas Kesehatan Terbunuh di Lebanon Dalam 24 Jam Terakhir di Tengah Eskalasi Konflik dengan Israel

"Tentara Lebanon tidak memiliki kekuatan atau sarana untuk melawan intervensi darat Israel. Teknologi militer Israel sepenuhnya unggul dibandingkan dengan Lebanon," simpul pakar militer tersebut.

Pada Selasa, 1 Oktober 2024, tentara Israel memulai operasi darat terbatas di Lebanon selatan, berusaha menguasai permukiman di perbatasan.

Sejak 23 September 2024, permukiman di selatan dan timur Lebanon, serta pinggiran selatan Beirut, telah menjadi sasaran pemboman besar-besaran.

Baca Juga: Liga Arab Adakan Pertemuan Darurat di Kairo Mesir, Bahas Serangan Israel ke Lebanon

Hingga saat ini, lebih dari satu juta warga sudah menjadi pengungsi, lebih dari 2.000 warga Lebanon tewas, dan sekitar 9.000 terluka.***

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait