DECEMBER 9, 2022
Kolom

Transformasi TNI di Tengah Tantangan Geopolitik

image
Sejumlah prajurit TNI berbaris dalam gladi bersih Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Oktober 2024. Gladi bersih yang diikuti 100.000 personel dan 1.059 alutsista dari tiga matra TNI tersebut digelar untuk persiapan HUT TNI pada Kamis (5/10). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.

Setiap rupiah yang diinvestasikan dalam kekuatan militer harus dikelola dengan transparan dan akuntabel, memastikan bahwa alutsista yang dibeli benar-benar sesuai kebutuhan, bukan semata-mata karena desakan politik atau bisnis.

Kekuatan maritim

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ribuan pulau yang tersebar di sepanjang khatulistiwa. Akan tetapi, kekuatan maritim kita selama ini sering kali dipandang lemah. Di Laut Natuna Utara, misalnya, klaim tumpang tindih dengan negara lain menjadi ancaman serius bagi kedaulatan Indonesia.

Baca Juga: Kapal Perang TNI AL, KRI Bung Tomo Bersiap Menjelang Latihan Bersama Angkatan Laut Vietnam

Di sinilah peran Prabowo menjadi penting, mengingat ia sering menekankan pentingnya kekuatan maritim yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara. Visi pertahanan dia tidak hanya berhenti pada peningkatan anggaran, tetapi juga mendorong modernisasi alutsista yang lebih komprehensif. Modernisasi ini meliputi pembaruan kapal perang, pesawat tempur, serta sistem pertahanan udara yang lebih canggih.

Namun, modernisasi alutsista saja tidak cukup. Seiring berkembangnya teknologi, ancaman terhadap Indonesia juga makin canggih, dari serangan siber hingga kejahatan lintas negara.

Di era digital ini, pertahanan siber menjadi salah satu prioritas utama. Di bawah komando Prabowo, TNI akan memperkuat sektor ini, menyadari bahwa serangan siber bisa melumpuhkan negara tanpa perlu gelar pasukan besar-besaran di lapangan. Investasi pada teknologi pertahanan dan sumber daya manusia yang ahli di bidang ini menjadi kunci untuk memastikan Indonesia siap menghadapi tantangan modern.

Baca Juga: Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Minta Kapolri dan Panglima TNI Bagi Pasukan ke Semua Daerah

Diplomasi militer

Prabowo bukan hanya melihat pertahanan dalam konteks domestik, melainkan juga dalam kerangka kawasan dan internasional.

Diplomasi militer menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga stabilitas kawasan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama di wilayah Indo-Pasifik. Rivalitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok makin terasa di kawasan ini, dan Indonesia, sebagai negara kunci di ASEAN, harus memainkan peran strategis.

Baca Juga: TNI Kerahkan Puluhan Kendaraan Taktis dan 4 Kapal Perang Dukung Pelaksanaan Indonesia-Africa Forum di Bali

Selama beberapa tahun terakhir, TNI telah terlibat dalam berbagai latihan gabungan dengan negara-negara ASEAN dan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, bahkan Tiongkok. Kerja sama semacam ini bukan hanya soal latihan teknis, melainkan juga memperkuat posisi diplomatik Indonesia di mata dunia.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait