Presiden Rusia Vladimir Putin: Barat Jadikan Ukraina Alat Tawar-menawar untuk Capai Ambisi Geopolitik
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 03 September 2024 00:01 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin, 2 September 2024, mengatakan Ukraina telah berubah menjadi "alat tawar-menawar" yang digunakan negara-negara Barat untuk mencapai ambisi geopolitik mereka.
"Alasan utama situasi tragis saat ini di Ukraina adalah kebijakan anti-Rusia yang disengaja dilakukan secara kolektif oleh Barat, dengan dipimpin oleh Amerika Serikat. Berpuluh-puluh tahun mereka berusaha menguasai Ukraina sepenuhnya," kata Vladimir Putin saat diwawancarai Onoodor.
Vladimir Putin melakukan wawancara dengan surat kabar Mongolia itu menjelang kunjungan resminya ke Mongolia pada 3 September 2024. Salinan wawancara itu dibagikan oleh diterbitkan oleh kantornya, Kremlin.
Baca Juga: Pengunjuk Rasa di Amsterdam Belanda Protes Pasokan Senjata ke Ukraina
"Ukraina pada dasarnya berubah menjadi alat tawar-menawar yang digunakan Barat untuk mencapai ambisi geopolitiknya," kata presiden Rusia itu.
Menurut Putin, konflik yang sedang berlangsung di Ukraina memiliki akar sejarah.
Ia mengeklaim bahwa AS dan sekutu-sekutunya "mengatur" protes Maidan pada 2014 yang menyebabkan penggulingan presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych. Putin mendefinisikan peristiwa itu sebagai "kudeta."
Baca Juga: Presiden Volodymyr Zelenskyy: Ukraina Tak Punya Uang untuk Memproduksi Senjata Sendiri
Yanukovych oleh banyak kalangan dianggap pro-Rusia.
Putin lebih lanjut berpendapat bahwa "jutaan warga sipil" di wilayah Donbas harus "bertahan hidup dari genosida, penembakan, dan blokade oleh rezim Kiev."
"Kebencian terhadap segala hal yang berbau Rusia telah menjadi ideologi resmi Ukraina," ujarnya.
Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina Lakukan Serangan Mematikan dengan Bom Curah di Wilayah Belgorod
"Apa yang kita lihat hari ini adalah hasil alami dari strategi destruktif Barat terhadap Ukraina," katanya menambahkan.
Menurut dia, kalangan berpengaruh di Barat terus memberikan dukungan politik, keuangan, dan militer berskala besar kepada pemerintah Ukraina serta menganggap dukungan itu sebagai senjata untuk melawan Rusia.
Putin mengatakan Moskow sadar akan pergerakan itu. Dia juga menyatakan akan terus berusaha dan mencapai semua tujuan "operasi militer khusus" untuk memastikan keamanan Rusia dan rakyatnya.***