DECEMBER 9, 2022
Kolom

Pengakuan Internasional Atas Peran Masyarakat Tunarungu Indonesia

image
Kegiatan pelatihan bahasa isyarat yang digelar Teman Tuli Jambi sebagai salah satu upaya untuk mengajarkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas (ANTARA/Tuyani)

Untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak tantangan tersebut dilakukan tindakan kolaboratif seperti melibatkan media elektronik seperti radio nasional atau media cetak/online untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu ini.

Bersamaan dengan upaya-upaya di atas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan untuk mempromosikan praktik-praktik terbaik yang mungkin dimiliki Indonesia, penulis telah menjalin beberapa kontak dan melakukan penelitian kepustakaan terbatas.

Penulis akhirnya bertemu dengan rekan Kementerian Sosial yang menceritakan kepedulian Kementerian Sosial terhadap keamanan masyarakat berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Mbah Jum, Nenek Tunanetra Penjual Tempe yang Hapal Al-Quran 30 Juz, Bikin Iri Para Bidadari

Atas dasar kewenangan dan pertimbangan tersebut, Kementerian mendukung langkah inovasi untuk membangun teknologi terapan lokal bagi komunitas Tuna Rungu yang dikenal dengan nama GRUWI (gelang untuk tuna rungu/wicara).

Teknologi terapan ini dikembangkan untuk memberikan perlindungan bagi penyandang tunarungu dan komunitas terkait.

Melihat perkembangan di atas, maka tidak berlebihan jika langkah yang diambil oleh seluruh pemangku kepentingan terkait di Indonesia ini menurut hemat penulis dapat disosialisasikan secara luas.

Baca Juga: Radio RBS Diluncurkan untuk Corong Penyandang Disabilitas

Hal ini juga dapat dengan mengundang semua pemangku kepentingan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di forum internasional untuk tetap menjaga dan memperdalam kontak dalam kolaborasi yang lebih teknis agar negara-negara berkembang atau kurang berkembang pada umumnya atau masyarakat kurang beruntung pada khususnya menjadi lebih mandiri.

Semoga pengakuan Internasional terhadap Indonesia di bidang literasi isyarat tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap komunitas tuna rungu di tingkat nasional namun juga secara global/internasional. Wallahu'alam bi showab.

*Moehammad Amar Ma’ruf adalah diplomat karir, penulis buku KATULISTIWA, Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Kesatuan Cengkareng-Jakarta Barat.***

Baca Juga: Isuzu Hadirkan Bus Sekolah Ramah Difabel di Pameran Kendaraan Komersial GIICOMVEC 2024

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait