Radio RBS Diluncurkan untuk Corong Penyandang Disabilitas
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 18 Desember 2022 14:35 WIB
ORBITINDONESIA - Penyandang tunanetra di Surabaya keren. Mereka bergerak dan menciptakan media sendiri. Namanya, Radio RBS (Radio Braille Surabaya).
Dengan peluncuran radio RBS, mereka terbukti tak cuma mengeluh soal minimnya porsi suara kaum difabel media massa mainstream.
Radio RBS diluncurkan di Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) pas di hari peringatan disabilitas Internasional 3 Desember 2022 lalu.
Baca Juga: Demi Piala Dunia, Qatar Terapkan Sistem Kewarganegaraan Baru yang Tidak Permanen dan Kelas 2
RBS diinisiasi para guru yang mengabdi di YPAB dan juga anggota Lembaga Pemberdayaan Tunanetra Surabaya. RBS didirikan Tutus Setiawan bersama tiga temannya.
Asal tahu saja, mereka juga penyandang disabilitas netra. Kata Tutus, media punya peranan penting untuk menyuarakan isu-isu disabilitas.
Karena itu, RBS akan jadi corong untuk menyampaikan suara penyandang disabilitas secara umum ke masyarakat dan pemerintah.
Kenapa radio? Kenapa bukan media lain? Radio masih jadi sumber informasi utama bagi para tunanetra. Itu karena sifat radio yang auditif, sehingga paling mudah dikonsumsi disabilitas tunanetra.
Baca Juga: Hikmah dari Kisah Hasan al Basri dan Pemuda yang Diduga Berakhlak Buruk
Saat ini ada 3 konten utama yang ingin diangkat di RBS.
Satu, pemahaman tentang disabilitas. Dua, ekspresi, potensi, dan bakat penyandang disabilitas. Tiga, isu-isu populer mencakup politik, ekonomi, dan kesehatan dari sudut pandang disabilitas.
Sejauh ini konten siaran RBS sudah bisa diakses di kanal YouTube RBS. Selanjutnya akan bisa diakses melalui platform radio on demand.
RBS mendapat apresiasi dari ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya, Eben Haezet. Katanya, media massa di Indonesia saat ini masih kurang menyuarakan kepentingan kelompok disabilitas.
Baca Juga: Absurdnya Sepak Bola Piala Dunia di Mata Alien yang Mengendarai UFO
Melalui RBS, dia berharap suara para penyandang disabilitas semakin terdengar. Untuk menguatkan RBS, AJI Surabaya memberi beberapa pelatihan. Mulai dari dasar-dasar jurnalistik, penggalian, sampai distribusi konten.
Mudah-mudahan RBS berhasil menjadi corong penyandang disabilitas dan sarana edukasi.***