DECEMBER 9, 2022
Internasional

Orang Indonesia Memang Pemberani, Mayoritas Pilih Tinggal di Lebanon, Menolak Dievakuasi Meski Difasilitasi

image
warga Indonesia di KBRI Beirut, Lebanon saat memperingati HUT Kemerdekaan RI (Foto: Antara)

ORBITINDONESIA.COM - Orang Indonesia memang pemberani atau nekat atau sekadar santai. Mayoritas warga Indonesia yang berada di Lebanon memilih tetap tinggal, meskipun Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI sudah memfasilitasi mereka untuk meninggalkan negeri yang sedang dilanda perang itu.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, hari Kamis, 26 September 2024 mengungkapkan, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beirut mencatat ada 155 warga Indonesia di Lebanon, dan hanya 25 orang yang bersedia dievakuasi oleh KBRI.

Jumlah warga Indonesia itu tidak termasuk staf KBRI dan 1.232 personel TNI yang bertugas dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Baca Juga: Juru Bicara Pentagon, Sabrina Singh: Operasi Darat Israel di Lebanon Tampaknya Belum Akan Terjadi

Dalam beberapa hari terakhir ini, angkatan udara Israel melakukan gempuran masif terhadap kelompok Hizbullah Lebanon yang melakukan serangan roket setiap hari ke wilayah Israel.

Sudah lebih dari 600 orang tewas akibat gempuran Israel. Diperkirakan sudah 500.000 orang di Lebanon mengungsi. Banyak negara juga sudah memfasilitasi warganya meninggalkan Lebanon.

Ketegangan antara Israel dan Lebanon terjadi sejak Israel menggempur Palestina selepas peristiwa 7 Oktober 2023. Ketegangan itu pun meluas sampai perbatasan Israel-Lebanon, termasuk Blue Line (garis demarkasi yang memisahkan wilayah Israel dan Lebanon).

Baca Juga: Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI yang Tergabung di UNIFIL Siap Siaga Evakuasi Warga Indonesia dari Lebanon

Kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel telah terlibat dalam baku tembak lintas batas sejak dimulainya serangan gencar Israel terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.500 orang dengan sebagian besar korban wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Komunitas internasional telah memperingatkan agar serangan terhadap Lebanon tidak dilakukan karena hal itu meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.***

Sumber: BDS Alliance

Berita Terkait