DECEMBER 9, 2022
Internasional

Juru Bicara Pentagon, Sabrina Singh: Operasi Darat Israel di Lebanon Tampaknya Belum Akan Terjadi

image
Ilustrasi tentara darat Israel (Foto Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Serangan darat Israel ke Lebanon tampaknya "tidak akan segera terjadi," kata Sabrina Singh, juru bicara Pentagon, yang adalah markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat, pada Rabu, 25 September 2024.

"Saya yakin konteksnya adalah dalam hal serangan darat ... sepertinya tidak akan terjadi sesuatu yang mendesak. Tapi ... tanyakan ke Israel tentang operasi mereka sendiri," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan.

Sabrina Singh menyampaikan bahwa AS tentu tidak menginginkan ada tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon yang Telah Tewaskan 500 Orang Lebih

"Kami masih yakin bahwa masih ada waktu dan ruang untuk diplomasi. Kami ingin melihat adanya resolusi diplomatik dan suatu penyelesaian untuk mencegah perang habis-habisan," tuturnya. 

Saat ditanya apakah AS mendukung operasi Israel di Lebanon, termasuk dengan dukungan intelijen, Sing mengatakan, "Tidak, tidak mendukung."

"Jika menyangkut Lebanon, militer AS tidak terlibat dalam operasi Israel," katanya menekankan.

Baca Juga: Menteri Lingkungan Hidup, Nasser Yasin: 27 Ribu Warga Mengungsi dari Lebanon Selatan Akibat Serangan Israel

Singh mengonfirmasi bahwa AS mengirim "sejumlah kecil" personel militer untuk menambah pasukan AS yang sudah ada di kawasan tersebut, seiring dengan ketegangan yang masing tinggi antara kelompok Lebanon Hizbullah dan Israel.

"Saya tidak dapat mengonfirmasi jumlahnya... Saya tidak bisa memberi tahu lebih spesifik," katanya menambahkan.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak awal serangan Israel di Jalur Gaza.

Baca Juga: Presiden Erdogan: Turki Mendukung Lebanon, Masyarakat Internasional Harus Ambil Langkah Terhadap Israel

Gempuran Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait