DECEMBER 9, 2022
Internasional

Hungaria Tegaskan Tak Terlibat Dalam Serangan Ledakan Penyeranta di Lebanon

image
Fatima Abdullah (8) sedang bersemangat mengulang pelajaran setelah hari pertamanya di sekolah di desa Saraain El Faouqa, Lembah Bekaa, Lebanon. Fatima menjadi salah satu korban tewas akibat ledakan pager di Lebanon. Negara itu mengalami dua kali serangan ledakan alat komunikasi dan sistem listrik. Dalam dua kejadian itu, 26 orang tewas dan lebih dari 3.200 terluka. ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Kantor Perlindungan Konstitusi Hungaria (CPU) pada Sabtu, 21 September 2024 menegaskan bahwa tidak ada satu pun perusahaan atau pakar Hungaria yang berperan dalam produksi atau modifikasi penyeranta yang meledak di Lebanon.

Produsen penyeranta Taiwan, Gold Apollo, pada Jumat, 20 September 2024 mengatakan, penyeranta yang meledak itu diproduksi BAC Consulting KFT, yakni sebuah perusahaan Hungaria di bawah lisensi Gold Apollo dan berbasis di Budapest.

"Kami terus menginformasikan organisasi internasional dan Komisi Keamanan Nasional parlemen Hungaria tentang hasil penyelidikan. Penyelidikan itu dengan jelas menetapkan bahwa apa yang disebut penyeranta tidak pernah memasuki wilayah Hungaria dan tidak ada perusahaan atau spesialis Hungaria yang terlibat dalam produksi atau modifikasi alat tersebut," kata badan intelijen domestik sipil tersebut melalui pernyataan.

Baca Juga: PM Hongaria Viktor Orban: Eropa Miliki Kebijakan Perang, Perlu Beralih ke Kebijakan Perdamaian

Pada 17 dan 18 September, penyeranta dan walkie-talkie meledak di sejumlah wilayah di Lebanon.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang lainnya terluka.

Kelompok Hizbullah dan otoritas Lebanon menyalahkan Israel atas serentetan serangan tersebut. Sementara itu, otoritas Israel tidak mengonfimasi maupun membantah keterlibatan mereka.***

Sumber: Antara

Berita Terkait