DECEMBER 9, 2022
Kolom

Terima Kasih Wak Haji Ragnar, Terima Kasih Peh

image
Ragnar Oratmangoen (kiri) dan Maarten Paes (kanan). (OrbitIdonesia/kiriman)

Sepanjang tak ada Statuta FIFA yang dilanggar menyangkut status pemain, maka wacana itu semakin tak lagi relevan dipertentangkan.

Posisi pemain starter Timnas yang hanya menyisakan 2 pemain “local pride” yakni bek Rizky Ridho dan gelandang Witan Sulaeman di tengah 9 pemain hasil naturalisasi (Maarten Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Nathan Tjoe A On, Sandy Walsh, Tom Haye, Ragnar Oratmangoen, Ivar Jenner, dan Rafael Struick), bukan berarti para pemain Liga 1 dianaktirikan Shin Tae Yong.

Sudah tidak waktunya lagi menakar nasionalisme dari kacamata kuda “siapa lahir di mana dari ayah-ibu etnis apa”.

Baca Juga: Calon Kiper Timnas Naturalisai, Maarten Paes Gagal Bantu Timnya FC Dallas Menang di Liga Amerika

Bahkan meski tak ada setetes darah Indonesia pun di dalam tubuh, seperti Maarten Paes, hanya keturunan blijvers (orang Belanda yang lahir di Indonesia), sepanjang statuta FIFA membolehkan, Paes juga sama “merah putihnya” dengan Rizky Ridho atau Witan.

Bahkan kiper FC Dallas itu ketika baru sampai Jeddah sempat menjadi konten sebuah video yang viral. Saat ditanyakan dari mana asalnya, Maarten menjawab “Kediri” sesuai fakta historis bahwa nenek dari garis ibunya yang blijvers memang lahir di Kediri pada 1940 dan menghabiskan lima tahun pertamanya di kota itu sebelum Indonesia merdeka dan para blijvers kembali ke negara leluhur mereka.

Maarten, di luar lapangan, ternyata humoris. Ketika ditanyakan apa buktinya dia orang Kediri, penjaga gawang bertubuh tonjang (tinggi 1,92 cm) yang sudah menjadi pemegang green card AS sejak Maret 2024 itu menjawab pendek secara tersenyum, “Peh!”, yang adalah bahasa gaul warga Kediri. Padanan kata dalam bahasa Indonesia adalah “wah”.

Baca Juga: Kiper Maarten Paes Resmi Jadi WNI: Bakal Perkuat Tim Nasional Indonesia

000

Pertandingan Indonesia berikutnya sudah menunggu di depan mata melawan Australia pada Selasa, 10 September, di Gelora Bung Karno Jakarta.

Tim Socceros bahkan menempati peringkat FIFA di urutan 24, atau lebih tinggi dari Arab Saudi. Namun kekalahan mereka skor 0-1 melawan Bahrain (peringkat 80 FIFA), menunjukkan urutan peringkat memang bisa berbeda di lapangan.

Baca Juga: Usai Jadi WNI, Maarten Paes yang Berdarah Jawa Ini Tak Sabar Ingin Bertanding untuk Timnas Indonesia

Pertandingan Indonesia melawan Australia bisa dipastikan bakal jadi sengit karena Australia sudah pasti tak ingin kalah dua kali berturut-turut yang akan membuat posisi mereka di urutan buncit Grup C.

Halaman:

Berita Terkait