DECEMBER 9, 2022
Kolom

Terima Kasih Wak Haji Ragnar, Terima Kasih Peh

image
Ragnar Oratmangoen (kiri) dan Maarten Paes (kanan). (OrbitIdonesia/kiriman)

000

Untuk itu kita berterima kasih kepada para pemain timnas yang bertungkus lumus di lapangan, khususnya kepada Ragnar “Wak Haji” Oratmangoen dan Maarten “Peh” Paes.

Wak Haji Ragnar membobol gawang Al Owais di menit ke-18 dengan tendangan geledek kaki kiri di ruang sempit.

Baca Juga: Calon Kiper Timnas Naturalisai, Maarten Paes Gagal Bantu Timnya FC Dallas Menang di Liga Amerika

Awalnya, akun @timnasindonesia, dan para komentator, menyebut gol ini dibuat Sandy Walsh karena bola dari Ragnar sempat menyentuh betis kanannya dan berubah arah yang tak bisa direspon Al Owais.

Namun FIFA kemudian memberikan klarifikasi bahwa kredit pencetak gol tetap diberikan kepada Ragnar, yang untuk pertama kali sepanjang kariernya, berpenampilan kepala plontos usai melaksanakan umroh Senin 2 September 2024.

Gol Wak Haji ini membangkitkan mental pemain bahwa gawang Arab Saudi bukan mustahil untuk dibobol, bahkan di depan mata rakyat mereka sendiri yang menganggap remeh Indonesia.

Baca Juga: Kiper Maarten Paes Resmi Jadi WNI: Bakal Perkuat Tim Nasional Indonesia

Terima kasih berikutnya kepada Maarten Paes yang menjalani pertandingan perdana bersama Indonesia. Meski gawangnya bobol pada akhir babak pertama (itupun karena tendangan Musab Al Juwair menyentuh pundak Calvin Verdonk sehingga bola melenting berubah arah tak bisa diantisipasi), Paes membuat penyelamatan gemilang di menit 79 saat mampu memblok tendangan penalti Kapten Salem Al Dawsari.

Sehingga skor 2-1 yang sudah di depan mata Roberto Mancini, buyar. Tak pernah tercipta hingga peluit terakhir dibunyikan wasit Adham Makhadmeh dari Yordania. Mancini tertunduk lesu. Nama besarnya sebagai salah satu pemain terbaik Italia di tahun 90-an sudah tak ada tuahnya lagi sebagai pelatih.

000

Baca Juga: Usai Jadi WNI, Maarten Paes yang Berdarah Jawa Ini Tak Sabar Ingin Bertanding untuk Timnas Indonesia

Keberhasilan Indonesia meraih satu poin dari Jeddah sekaligus menjadi momentum penting bahwa sudah tak seharusnya lagi isu pemain “local pride” vs “naturalisasi” terus diembus-embuskan.

Halaman:

Berita Terkait