Pilpres Amerika Serikat: Motif Thomas Crooks yang Tembak Mantan Presiden Donald Trump Saat Ini Tetap Misterius
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 29 Agustus 2024 08:03 WIB
"Kami yakin subjek terlibat dalam perencanaan serangan terperinci," kata Rojek.
Pejabat FBI mengatakan aktivitas daring Crooks menunjukkan "campuran ideologi" dan bahwa mereka terus menyelidiki keberadaan daringnya.
"Kami tidak melihat ideologi pasti yang terkait dengan subjek kami, baik yang condong ke kiri maupun ke kanan," kata Rojek.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya Thomas Matthew Crooks, si Penembak Beruntun Mantan Presiden AS Donald Trump
Crooks terdaftar sebagai seorang Republikan. Pada tahun 2021, ia menyumbangkan 15 dolar AS kepada kelompok kampanye liberal ActBlue.
Para pejabat mengatakan bahwa beberapa komentar anti-Semit daring “dikaitkan dengan akun-akun yang terkait dengan [Crooks]” dan bahwa mereka sedang berupaya untuk memastikan apakah ia yang menulisnya.
FBI sebelumnya mengatakan bahwa Crooks memiliki sedikitnya dua akun media sosial yang menunjukkan pandangan ideologis yang bertentangan. Isi akun-akun tersebut belum dipublikasikan.
Baca Juga: FBI Temukan Perangkat Mencurigakan Kedua di Rumah Thomas Matthew Crooks, Tersangka Penembak Trump
Pada rapat umum Butler, Crooks berada di atap gedung di dekatnya selama sekitar enam menit. Ia melepaskan delapan tembakan ke arah Trump, yang sedang berbicara di atas panggung, sebelum seorang penembak jitu Secret Service membunuhnya.***