DECEMBER 9, 2022
Kolom

SATUPENA dan Silaturahmi

image
Swary Utami Dewi (Foto: Koleksi pribadi)

Oleh: Swary Utami Dewi*

ORBITINDONESIA.COM - Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA merupakan komunitas yang beragam. Anggotanya tersebar dari Provinsi Aceh sampai Papua Selatan, dari berbagai latar belakang gender, pendidikan dan aktivitas. Tapi ada satu yang merekatkan, yakni minat pada literasi.

Maka Pengurus SATUPENA yang sedang memegang amanah kepengurusan 2021-2026 berupaya untuk terus menyajikan maupun memfasilitasi berbagai program bagi para anggota. Beberapa yang jadi andalan adalah kegiatan webinar mingguan dan penerbitan buku digital serta SATUPENA Award.

Baca Juga: Puisi Swary Utami Dewi: Blora dan Cinta

Pada 15 Agustus 2024 lalu SATUPENA mengadakan rapat anggota tahunan secara daring. Total anggota yang hadir sebanyak 333 orang. Ini menunjukkan antusiasme dan harapan baik terhadap komunitas ini.  

Seperti halnya anggota lain, saya juga memiliki harapan tersendiri terhadap SATUPENA. Tak bisa dipungkiri komunitas ini prestisius, bahkan sangat prestisius. Para anggota senior di SATUPENA rata-rata orang hebat di Indonesia.

Mereka tokoh terkenal yang sudah tidak bisa.diragukan lagi dedikasi dan pengalamannya dalam bidang kepenulisan dan literasi. Maka terkait hal tersebut, saya memimpikan SATUPENA tetap bisa menjadi wadah bagi mereka yang sudah sangat mumpuni ini.

Baca Juga: Swary Utami Dewi: Bukber Satupena Merajut Makna

Secara pribadi, saya merasa mendapat bimbingan dan pelajaran kebijaksanaan dari para senior SATUPENA. Sampai hari ini, saya merasa diberkahi karena sudah melihat banyak kebijaksanaan dari para suhu ini. Saya mengakui, interaksi saya dengan para senior membuat saya semakin memiliki intuisi untuk bisa menulis secara afirmatif dan berpihak.

Mereka memang tidak mengatakan langsung soal ini. Tapi dari banyak diskusi di  grup WhatsApp (WA), maupun perjumpaan saya dengan para senior di SATUPENA,  saya menjadi semakin nyaman dan merdeka menulis. Apa yang ada di hati dan kepala makin sering saya tulis dan bagikan. Saya tak ragu menulis kritik, masukan atau sentilan pedas pada kondisi Tanah Air, yang kebanyakan memang membuat saya merasa resah gelisah.

Agar SATUPENA tetap bisa menjadi wadah yang nyaman bagi para begawan, suhu dan guru, kondisi pun tetap harus dijaga. Apa itu? Dari yang saya alami, hubungan silaturahmi -- misalnya saling sapa, menanyakan kabar, bertukar humor serta hadir di berbagai kegiatan mereka -- adalah penting.

Baca Juga: Swary Utami Dewi: Belajar dari Profesor Komaruddin Hidayat

Perhatian dan kehadiran bermakna bagi mereka, juga bagi saya. Dan terus-terang, inilah yang membuat saya bahagia di SATUPENA. 

Halaman:

Berita Terkait