Swary Utami Dewi: Bukber Satupena Merajut Makna
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 08 April 2023 06:45 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Tulisan ini "subyektivitas" saya. Yang mau saya katakan, acara bukber (buka bersama) Satupena dengan pengurus dan anggota Satupena, beserta penggiat literasi lainnya mampu menampilkan suasana berbeda nan membawa bahagia. Kamis, 6 April 2023, acara bukber itu digelar di suatu tempat di Cikini, Jakarta.
Tamu bukber Satupena pertama datang paling awal, Prof. Alimatul Qibtiyah. Lalu berdatangan Asri Hadi, Prof Didin S. Damanhuri, dan sebagainya. Tepat 16.30 acara dimulai. Beberapa lagu manis dipersembahkan, lalu tarian sufi Jalaluddin Rumi.
Tari sufi di bukber Satupena ini begitu memukau. Sang penari akan berputar terus selama beberapa menit tanpa henti. Beberapa sahabat yang duduk di dekatku berbisik, duh pusingkah penarinya?
Baca Juga: BRI Liga 1: PSS Sleman Melawan Bali United, Serdadu Tridatu Kembali Kalah
Penari lelaki berbaju warna toska terang ini berputar terus mengiringi lagu, seakan tidak peduli pada yang hadir. Tangan kanan agak ke atas, tangan kiri cenderung ke bawah.
Berputarlah terus ia. Khusu" dan fokus. Cara meditasi ini membuatnya ada dalam kesadaran penuh dan konsentrasi total.
Baju bagian bawah, yang lebih mirip jubah panjang, saat mengikuti gerakan tubuh membentuk lekukan indah. Kita seakan terhipnotis mengikuti putaran itu.
Sekitar lima menit durasi tarian tersebut menyihir-- tarian yang merupakan meditasi aktif para sufi, utamanya dari Ordo Dervish dan Mevlevi Sufi. Dan mulailah acara buka puasa ini dengan berbagai wacana menarik.
Baca Juga: Panduan Singkat Bagaimana Cara Mengulas Buku Novel
Bukan Denny JA namanya jika tidak menampilkan ide baru yang sering menyentak. Kali ini juga demikian. Ketua Umum Satupena tersebut mengatakan robot dengan artificial intelligence (AI) pun kini sudah menjadi penceramah agama. Sebuah kuil Budha di Kyoto, Koidaji Temple, telah melakukan hal ini.